Harga sepuluh aset Kripto terpopuler mengalami penurunan selama sesi perdagangan kemarin (8/Januari). Pasar BTC/USD mencapai level tertinggi $17,200 pada Sabtu malam tanggal 6 Januari 2018, tetapi nilainya kemudian tergelincir ke level terendah $13,900 per BTC. Kemudian harga mulai kembali pulih dan diperdagangkan antara $14,500 - $15,000 selama sesi perdagangan kemarin malam.
Penurunan Seusai Memuncak
Pasar Bitcoin telah mengalami penurunan selama dua hari sejak mencapai level tertinggi di $17,200 pada hari Sabtu lalu. Pada sesi perdagangan kemarin, harga BTC tenggelam lebih jauh diikuti oleh sebagian besar pasar aset digital lainnya. Selama sesi perdagangan awal, Bitcoin menyentuh level $13,900 dengan volume perdagangan sekitar $15.8 miliar selama 24 jam terakhir.
Banyak pedagang dan investor yang menyalahkan krisis Korea Selatan sebagai penyebab utama penurunan yang terjadi minggu ini. Krisis timbul karena pihak otoritas pemerintah Korea memeriksa bank-bank lokal yang terkait dengan platform perdagangan aset kripto.
Dolar A.S menjadi mata uang tertinggi yang diperdagangkan dengan BTC dengan dominasi sekitar 37%, diikuti oleh Yen Jepang (35%), dan Tether (USDT/Digital USD 9%). Sedangkan penggunaan Won Korea Selatan dalam perdagangan dengan BTC turun drastis menjadi 4.7% saja.
Pasar Kripto Menurun Massal
Pasar aset kripto secara umum hampir keseluruhannya berada dalam persentase menurun. Persentase penurunan terkecil dialami oleh Ethereum (ETH) yang mampu untuk kembali menduduki posisi kedua di jajaran mata uang kripto terpopuler. Ethereum saat ini hampir menyaingi separuh dari Valuasi Pasar yang dimiliki oleh Bitcoin. ETH saat ini diperdagangkan di level $1,129.52, turun 0.83% setelah mampu mencapai titik tertinggi sepanjang masa $1,200.
Sedangkan penurunan terbesar dialami oleh Ripple (XRP) yang turun dari level tertingginya $3,40 hingga $2.39. Ripple juga lengser dari peringkat 2 dalam jajaran Kripto terbesar untuk kembali turun ke posisi 3. Selain itu, mata uang kripto lainnya mengalami penurunan antara 9% hingga 17% pada sesi perdagangan kemarin.
