Yen Jepang sempat menguat setelah rilis GDP China kuartal terakhir tahun 2015 yang dikabarkan lebih rendah dari ekspektasi pasar. Namun, Dolar kembali menunjukkan dominasinya di saat pasar AS sedang menjalani libur dan baru akan di buka malam hari nanti.
Mata uang Yen mencoba membalikkan keadaan setelah kemarin mengalami penyusutan nilai jual terhadap Dolar AS. Pertumbuhan ekonomi China yang mengecewakan menggerakan pengalihan resiko di pasar mata uang. Pair USD/JPY diperdagangkan pada 117.52 sebelum rilis GDP China dan laporan industri, namun kemudian terpeleset ke 117.34. Saat berita ini ditulis, USD/JPY telah kembali menguat 0.23 persen ke 117.59 melanjutkan rally yang telah dimulai sejak kemarin. Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur greenback terhadap mata uang utama lain, tercatat telah naik 0.04 persen menuju 99.13.
Pekan lalu, mata uang Jepang melaju pada posisi tertingginya tahun 2016 pada hari Jumat (15/1) setelah Bank Sentral Jepang (BoJ) menyatakan bahwa tidak sedang mempertimbangkan pelonggaran tambahan. "Saya tidak memiliki rencana untuk melakukan pelonggaran moneter lebih lanjut pada saat ini," kata Gubernur Haruhiko Kuroda.
Belum ada data ekonomi apapun dari Amerika Serikat hari ini (19/1). Pasar AS baru akan dibuka malam nanti, setelah menjalani libur dalam memperingati hari Martin Luther King. Oleh karena itu, likuiditas akan minim, sehingga pergerakan USD/JPY hanya sedikit. Kemarin, produksi industri Jepang revisi final bulan November lebih tinggi 1.7 persen dari sebelumnya.
