EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,137.59   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 16 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 16 jam lalu, #Saham AS

USD/JPY Tumbang Gegara Merosotnya Minat Risiko

Penulis

USD/JPY tumbang bersama pair cross Yen lainnya, karena merosotnya minat risiko akibat rilis data penjualan ritel AS dan berita buruk terkait negosiasi AS-China.

Pasangan mata uang USD/JPY merosot sekitar 0.12 persen ke kisaran 110.35 pada awal perdagangan sesi Eropa hari Jumat ini (15/Februari), memperpanjang penurunan yang berlangsung kemarin. Kemerosotan ini nyaris serentak dengan jatuhnya pair yang jadi barometer minat risiko pasar lainnya, yaitu AUD/USD. Penyebabnya, efek rilis data penjualan ritel Amerika Serikat tadi malam masih membekas, sementara negosiasi AS-China kembali menghadapi kendala.

USDJPY Daily

Pada sesi New York, data penjualan ritel AS untuk bulan Desember 2018 dilaporkan anjlok drastis dan meleset jauh dari estimasi awal. Laporan tersebut memperkuat ekspektasi kalau Federal Reserve takkan menaikkan suku bunga dalam tahun ini.

"Data penjualan ritel yang buruk telah memperkuat pandangan bahwa Fed kemungkinan besar tak akan mengubah suku bunga tahun ini," ujar Nick Twidale dari Rakuten Securities Australia, sebagaimana dikutip oleh Reuters. Lanjutnya. "Dolar/Yen merupakan indikasi sentimen penghindaran risiko saat ini... Saya mengekspektasikan (pasangan-pasangan mata uang) cross Yen untuk terapresiasi bersama dengan Franc Swiss."

Sementara itu, kabar buruk merebak dari negosiasi dagang AS-China yang menjadi fokus pasar lainnya. Penasehat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, membantah rumor yang menyebutkan bahwa Presiden AS Donald Trump bakal menunda deadline tercapainya kesepakatan. Ia menyatakan, ada rencana pertemuan antara dua negosiator top AS dengan Presiden China Xi Jinping pada hari Jumat ini, tetapi tak ada keputusan untuk menunda deadline 1 Maret.

Saat berita ditulis, Yen sedikit mengendurkan cengkeramannya, tetapi masih cenderung bullish versus mata uang mayor lain. Pasangan mata uang EUR/JPY anjlok 0.35 persen ke kisaran 124.40, sedangkan GBP/JPY tergelincir 0.13 persen ke kisaran 141.19. Dolar AS yang berperan sebagai safe haven relatif versus komoditas tambang juga terapresiasi dengan posisi DXY naik 0.13 persen ke level 97.15.

287413
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.