Emiten konstruksi pelat merah milik PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyambut semester kedua tahun ini dengan pede. Pasalnya, mereka tengah menanti pencairan dana dari proyek tol Balikpapan-Samarinda yang sudah sampai di tahap akhir. Saat ini, tol sepanjang 99 Kilometer itu telah mencapai 97 persen dan diharapkan bisa selesai 3 bulan ke depan.
Kerjasama antara WIKA dengan PT Jasa Marga (JSMR) selaku pemberi proyek menghasilkan kontrak sebesar 5.9 Triliun rupiah. Dengan pembayaran sebesar 1.5 Triliun rupiah yang sudah dilaksanakan tahun lalu, saat ini WIKA masih menunggu pencairan 4.4 triliun sisanya.
Selain proyek tol Balikpapan-Samarinda, WIKA masih memiliki proyek tol Kunciran-Cengkareng senilai 1.9 triliun serta Tol Serang-Panimbang sebesar Rp 3.8 triliun yang diproyeksi bisa membuat laporan keuangannya makin cerah. Dilansir dari Kontan, WIKA berhasil memperoleh nilai kontrak sebesar 97 Triliun rupiah selama semester 1 tahun 2019. Per semester I-2019, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan kontrak baru senilai Rp 15.23 triliun, naik sebesar 5% dibandingkan tahun lalu.
Emiten Konstruksi Kejar Target Hingga Akhir Tahun
Meskipun pemasukan besar telah menunggu di depan mata, WIKA sejatinya masih belum mencapai target perolehan kontrak 2019 sebesar 61.74 triliun rupiah. Data terbaru menunjukkan bahwa raihan kontrak barunya emiten penghuni indeks LQ45 ini mencapai 15.23 triliun rupiah yang berasal dari pengerjaan proyek tol, perpipaan, processing plant dan tank farm. Nilai saham WIKA bertengger di angka 2,270 per lembar, dengan rasio PER sebesar 9.66.
Tumiyana selaku Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk, menyatakan bahwa saat ini tidak ada revisi target perolehan nilai kontrak baru. Senada dengan WIKA, emiten konstruksi lain seperti ADHI, WSBP, serta PTPP juga menyatakan bahwa nilai kontrak saat ini telah sesuai dengan target pencapaian hingga penghujung 2019.
