EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.58/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,171.37   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 3 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 3 jam lalu, #Saham Indonesia

Williams Fed Tak Khawatirkan Resesi Dalam Jangka Pendek

Penulis

Presiden The Fed New York, John Williams, mengatakan bahwa ia tidak melihat peningkatan probabilitas terjadinya resesi dalam waktu dekat, karena ekonomi AS masih cukup kokoh.

Petinggi The Fed sekaligus salah satu anggota inti FOMC, John Williams, mengatakan bahwa perekonomian AS berada dalam kondisi cukup baik untuk saat ini. Dalam pernyataan yang diungkapkan pada hari Kamis (28/3) siang waktu AS itu, Williams juga mengatakan bahwa kemungkinan terjadi resesi di tahun 2019 atau 2020 tidak meningkat.

Williams Fed Tidak Melihat Peningkatan

"Saya tidak khawatir tentang kemungkinan terjadi resesi ekonomi... Saya masih melihat probabilitas resesi tahun ini atau tahun depan relatif tidak meningkat..." kata John Williams yang juga menjabat sebagai Presiden Fed New York, dalam sebuah acara di San Juan, Puerto Rico.

Banyak investor tidak setuju dengan penyataan Williams dan bertaruh bahwa The Fed harus memangkas suku bunga di tahun ini, untuk mencegah dampak perlambatan ekonomi global terhadap perekonomian negeri Paman Sam.

Namun menurut sebagian investor lainnya, apapun pernyataan yang terlontar dari John Williams tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Hal ini karena Williams merupakan anggota voting permanen dari komite penetepan kebijakan The Fed (FOMC), sehingga memiliki peran cukup penting dalam implementasi keputusan suku bunga bank sentral AS.

 

Williams: Inversi Kurva Yield Obligasi Belum Tentu Sinyal Resesi

Sekalipun Williams belum mengkhawatirkan kemungkinan resesi dalam waktu dekat, prospek perlambatan ekonomi AS bukan isapan jempol belaka. Hal ini tercermin dari rilis beberapa data fundamental yang menunjukkan penurunan, seperti GDP Final kuartal IV-2018 yang menunjukkan penurunan. Di samping itu, perbedaan nilai kurva yield obligasi bertenor 10-tahunan dan 3-bulanan berada di teritori negatif pada minggu lalu, sehingga semakin memperkuat bukti bahwa ekonomi AS tengah menghadapi risiko resesi.

Williams mengatakan bahwa The Fed mengamati secara cermat indikator (yield obligasi) pasar tersebut, sembari menambahkan bahwa fenomena inversi kurva mungkin tidak mengarah ke resesi untuk kali ini.

"Perekonomian AS memang sedikit melambat ke tingkat yang lebih panjang dan berkelanjutan, tetapi secara keseluruhan masih cukup kokoh sehingga tidak terlalu baik memprediksi resesi dalam waktu dekat," tambah Williams.

Beberapa ekonom berpendapat jika pernyataan John Williams hanya untuk meredam kepanikan pasar, mengingat peningkatan risiko resesi memang telah terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Para ekonom juga menambahkan bahwa kondisi inversi kurva yang tidak mengarah pada resesi -seperti yang dikatakan Williams- sangat jarang terjadi. Hal ini dibuktikan oleh fakta dalam lima dekade terakhir, dimana hampir setiap fenomena inversi kurva selalu diikuti dengan resesi.

287946
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.