EUR/USD 1.065   |   USD/JPY 154.410   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,382.71/oz   |   Silver 28.27/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 3 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 3 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 3 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 9 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 9 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 9 jam lalu, #Saham AS

Yen Di 116-an, Defisit Neraca Perdagangan Jepang November Lebih Sempit

Penulis

Ekspor Jepang tumbuh untuk tiga bulan berturut-turut hingga November dari tahun lalu tetapi lebih lambat dibandingkan ekspektasi meskipun Yen sempat merosot. Hal ini dikarenakan lambannya permintaan di Asia dan Eropa, sehingga meredam perdagangan.

Ekspor Jepang tumbuh untuk tiga bulan berturut-turut hingga November dari tahun lalu tetapi, lebih lambat dibandingkan ekspektasi meskipun Yen sempat merosot. Hal ini dikarenakan lambannya permintaan di Asia dan Eropa, sehingga meredam perdagangan.

japan_ship
Menurut laporan dari Kementerian Keuangan Jepang pada hari Rabu (17/12) pagi ini, kenaikan ekspor pada bulan November hanya mencapai 4.9 persen, lebih lemah dibandingkan dengan ekspektasi ekonom Reuters yang mengharapkan kenaikan hingga 7.0 persen dan turun hampir setengah jika dibandingkan dengan perolehan 9.6 persen pada bulan Oktober.

Kelemahan dalam ekspor dianggap sebagai dampak gabungan dari kenaikan pajak pada bulan April lalu, sehingga menjerumuskan perekonomian ke dalam kontraksi resesi di kuartal kedua hingga September.

Ekspor Lemah Hanya Sementara

Menurut ekonom dari SMBC Nikko Securities yang diwawancarai oleh Reuters, Hiroshi Watanabe, ekspor ke Asia dan Eropa sedang lemah. Kemerosotan di Eropa yang disebabkan oleh Rusia juga tengah menjadi perhatian. Namun perlambatan ekspor di Asia kemungkinan hanyalah sebuah reaksi temporer terhadap lompatan besar yang terjadi pada Oktober lalu, yang salah satu penyebabnya adalah dimulainya pengiriman barang ke Singapura.

Neraca perdagangan Jepang untuk bulan November pun dilaporkan mengalami defisit yang lebih kecil dibandingkan ekspektasi, yakni hanya 891.9 miliar Yen dibandingkan dengan 1.0001 Triliun.

Yen Masih Di Kisaran 116

Yen merespon laporan-laporan tersebut dengan diperdagangkan di 116.89, atau naik 0.40 persen setelah data neraca perdagangan diumumkan. Diketahui Yen terus menguat terhadap Dolar dan mulai menghuni level 117 pada Rabu lalu setelah sempat melampaui 120 di awal bulan. Bank of Japan (BOJ) diperkirakan akan tetap mempertahankan kebijakan moneternya saat ini pada Jumat mendatang.

215374
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.