EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.58/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,171.35   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 4 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 4 jam lalu, #Saham Indonesia

Yen Tergilas Data Pesanan Mesin Dan Kemenangan Abe

Penulis

Menyusul laporan pesanan mesin Jepang dan reli pasar Asia merespon kemenangan Abe, Yen Jepang pun melanjutkan penurunannya terhadap Dolar AS, dengan USD/JPY yang terus naik hingga 1.3 persen menuju angka 101.95 dari sebelumnya di angka 101.37.

Pesanan mesin Jepang untuk bulan Mei dilaporkan jeblok pada hari Senin (11/07) ini, mematahkan ekspektasi kenaikan. Kemerosotan ini disebabkan oleh Yen yang menguat secara signifikan berpadu dengan lemahnya permintaan. Akibat hal ini, laba perusahaan pun diprediksi akan terpangkas dan berefek domino pada menurunnya investasi yang dibutuhkan untuk keberlanjutan pertumbuhan.

yen_jepang
Pesanan mesin Jepang inti mencatatkan penurunan sebanyak 1.4 persen, jauh lebih rendah daripada ekspekatsi kenaikan 2.6 persen yang diperkirakan oleh pasar sebelumnya. Order-order mesin tersebut dipandang sebagai indikator utama penentu data belanja modal di masa depan, dan menurut Cabinet Office tercatat dengan total 785.0 miliar yen.


Ancam Capex Jepang

Lemahnya belanja modal (capital expenditure) Jepang akan menjadi tambahan tekanan bagi Perdana Menteri Shinzo Abe untuk melakukan tindakan lebih demi menghidupkan pertumbuhan. Karenanya, Abe diperkirakan akan menghimpun paket stimulus ekonomi baru di akhir tahun ini menyusul kemenangan telak yang diperoleh partainya dalam pemilu Majelis Tinggi Parlemen Jepang pada hari Minggu kemarin.

Lebih jauh, dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya, pesanan inti - yang tidak termasuk kapal dan barang-barang elektronik - menurun 11.7 persen pada bulan Mei, versus ekspektasi penurunan 8.7 persen.

"Pesanan mesin lebih tampak akan terus melemah dibanding pulih. Efek buruk dari kenaikan Yen di tengah gejolak Brexit diekspektasikan akan muncul mulai sekarang," kata Koya Miyamae, ekonom senior SMBC Nikko Securities yang dikutip oleh Straits Times. Menurut Miyamae, hanya sedikit faktor yang membawa optimisme pada outlook pesanan mesin dan belanja modal.


Yen Terus Tertekan

Menyusul laporan ini dan reli pasar Asia merespon kemenangan Abe, Yen Jepang pun melanjutkan penurunannya terhadap Dolar AS, dengan USD/JPY yang terus naik hingga 1.3 persen menuju angka 101.95 dari sebelumnya di angka 101.37. Euro pun tampak menguat terhadap Yen, dimana EUR/JPY menyentuh level 112.43 naik sekitar 1.22 persen persen dari posisi sebelumnya.

268081
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.