Banyak teori telah menciptakan booming pada strategi market. Namun tahukah Anda jika Teori Dow-lah yang merupakan bapaknya analisa teknikal modern?
Dalam transaksi di pasar keuangan, baik itu saham maupun forex, analisa teknikal menduduki posisi penting sebagai salah satu acuan pengambilan keputusan bagi investor. Namun, tahukah Anda bahwa cikal bakal analisa teknikal di pasar keuangan modern bermula dari Teori Dow?
Dow Theory atau Teori Dow merupakan teori dasar dari analisa teknikal yang pertama kali dipublikasikan Oleh Charles H.Dow (1851-1902) di 255 Wall Street Journal. Dow merupakan seorang wartawan sekaligus editor dari Wall Street Journal, serta pendiri Dow Jones and Company. Penelitian pertama Dow dilakukan dengan membagikan saham-saham di Wall Street menjadi 2 kelompok, yaitu Industrial Index dan Transportation Index. Dia mengatakan bahwa perkembangan industri akan diikuti oleh perluasan di sektor transportasi, karena pabrik membutuhkan transportasi untuk mendistribusikan barang-barang hasil produksinya.
Pada tahun 1880 ia pindah ke New York, di mana ia bertemu dengan seseorang yang bekerja di Wall Street dan bekerja sebagai reporter bidang saham pertambangan. Dia segera menjadi seorang wartawan terkenal dan mampu melakukan analisis keuangan. Bahkan Dow bisa menangani sejumlah besar informasi rahasia. Pada akhir 1880, Dow pindah kerja untuk "Kantor Berita Kiernan", dimana ia bertemu rekannya Edward D. Jones, yang kebetulan ternyata adalah penggemar Dow.
Analisis Teknikal lahir dari ide-ide Charles Dow dan mitranya Edward Jones yang bekerja di perusahaan Dow Jones and Company sejak tahun 1882. Ide-ide ini diterbitkan dalam Wall Street Journal dan pada saat ini diterima oleh sebagian besar investor pengguna analisis teknikal meskipun sebagian besar tidak mengenal sumbernya. Teori Dow hingga kini masih mendominasi meskipun telah banyak analisis teknis yang lebih rumit dan berteknologi tinggi.
6 Prinsip Dasar Teori Dow
Charles Dow sendiri sebenarnya tak pernah menyebut pemikirannya sebagai "Teori Dow". Namun, tiga orang lain bernama William Peter Hamilton, Robert Rhea dan E. George Schaefer menyarikan tulisan-tulisannya, lalu kemudian merumuskan enam prinsip dasar Teori Dow. Berikut keenam prinsip dasar tersebut:
1. Pasar memiliki tiga pergerakan:
- "Main movement", "primary movement", atau "major trend", adalah pergerakan yang bertahan antara kurang dari setahun hingga beberapa tahun. Sifatnya bisa bullish maupun bearish.
- "Medium swing", "secondary reaction", atau "intermediate reaction", bisa jadi berlangsung antara 10 hari hingga 3 bulan dan umumnya merunut kembali dari 33% hingga 66% dari pergerakan harga primer.
- "Short swing" atau "minor movement" cenderung bervariasi antara beberapa jam hingga sebulan atau lebih.
- Ketiga pergerakan harga tersebut bisa terjadi secara simultan.
2. Trend pasar terdiri dari tiga fase:
- Fase pertama merupakan fase Akumulasi (accumulation phase), yaitu periode ketika investor yang "punya informasi" melakukan aksi beli atau aksi jual secara aktif, berlawanan dengan opini umum pasar. Dalam fase ini, harga aset tidak banyak berubah karena para investor yang punya info itu adalah minoritas.
- Ketika pasar mulai "menangkap" dan "meniru" para investor tadi, maka perubahan harga secara cepat terjadi. Ini masuk ke fase kedua, dimana para investor berbasis teknikal mulai ikut berpartisipasi. Fase dua terus berlanjut hingga spekulasi mulai menjamur.
- Setelah spekulasi meluas, para investor yang tanggap di fase pertama mulai melepas aset yang dipegangnya.
3. Pasar saham sudah memperhitungkan semua berita.
Menurut Teori Dow, begitu suatu info baru diterbitkan, maka harga saham akan langsung berubah untuk merefleksikan perubahan nilainya berdasar info baru tersebut.
4. Indeks bursa harus saling mengkonfirmasi satu sama lain.
Menurut teori Dow, sebuah pasar bullish di sektor industri tak mungkin terjadi, kecuali indeks perusahaan transportasi juga meningkat; karena keduanya saling berkaitan sehubungan dengan keharusan pabrik-pabrik menggunakan pengangkutan untuk mendistribusikan barang. Jika kondisi perusahaan-perusahaan manufaktur benar-benar sehat, maka indeks perusahaan yang mengakut barangnya juga harus bagus. Jika kedua indeks mulai bergerak ke arah berlawanan, maka itu merupakan sinyal bahwa perubahan akan terjadi.
5. Tren dikonfirmasi oleh Volume Perdagangan.
Teori Dow meyakini bahwa Volume Perdagangan mengkonfirmasi tren harga. Ketika harga bergerak bertepatan dengan Volume rendah, maka bisa ada banyak penjelasan tentang itu, misalnya ada penjual yang sangat agresif. Namun, ketika pergerakan harga disertai oleh Volume Perdagangan tinggi, maka Dow mempercayai inilah pandangan pasar "yang sesungguhnya".
6. Tren selalu berlanjut hingga muncul tanda-tanda jelas yang menunjukkan bahwa tren itu sudah berakhir.
Teori Dow berpendapat bahwa tren tetap ada meski terjadi "noise" di pasar. Pasar boleh jadi bergerak berlawanan dengan tren untuk sementara waktu, tetapi akan kembali melanjutkan pergerakan sebelumnya. Tren perlu diyakini di masa-masa reversal (pembalikan harga) ini. Namun, tidak mudah untuk menentukan apakah reversal itu permulaan dari tren baru atau hanya sementara saja. Tools analisa teknikal bisa digunakan untuk memperjelas, tetapi setiap orang bisa menerjemahkannya secara berbeda-beda.
FAQ Seputar Teori Dow
Masih kesulitan dalam memahami Teori Dow? Pertanyaan dan jawaban di bawah ini akan meringkas poin-poin penting yang perlu Anda ketahui seputar seluk beluk Teori Dow. Apa saja?
Apa Definisi Teori Dow?
Dow Theory atau Teori Dow merupakan teori dasar dari analisa teknikal yang pertama kali dipublikasikan Oleh Charles H.Dow (1851-1902) di 255 Wall Street Journal. Singkatnya, Teori Dow meyakini bahwa harga saham sudah merepresentasikan segala informasi di pasar keuangan. Setiap ada informasi yang baru, harga akan secara langsung menyesuaikan dengan informasi tersebut.
Siapa Itu Charles H.Dow?
Charles H.Dow adalah penemu Teori Dow yang juga merupakan seorang wartawan sekaligus editor dari Wall Street Journal, serta pendiri Dow Jones and Company. Analisis Teknikal lahir dari ide-ide Charles Dow dan mitranya Edward Jones yang bekerja di perusahaan Dow Jones and Company sejak tahun 1882. Ide-ide ini diterbitkan dalam Wall Street Journal dan pada saat ini diterima oleh sebagian besar investor pengguna analisis teknikal.
Bagaimana Pergerakan Pasar Menurut Teori Dow?
Secara garis besar, pergerakan pasar dibagi menjadi 3 bagian penting, antara lain: "Main movement" adalah pergerakan yang bertahan antara kurang dari setahun hingga beberapa tahun. "Medium swing", bisa jadi berlangsung antara 10 hari hingga 3 bulan. "Short swing" cenderung bervariasi antara beberapa jam hingga sebulan atau lebih.
Bagaimana Trend Pasar Bisa Terjadi Menurut Teori Dow?
Dalam teori Dow, trend pasar dibagi menjadi 3 fase, yaitu: pertama adalah fase Akumulasi atau periode ketika investor yang "punya informasi" melakukan aksi beli atau aksi jual secara aktif, berlawanan dengan opini umum pasar. Fase kedua, para investor berbasis teknikal mulai ikut berpartisipasi hingga spekulasi bermunculan. Fase ketiga, para investor yang tanggap di fase pertama mulai melepas aset yang dipegangnya.
Bagaimana Pasar Saham Bekerja Menurut Teori Dow?
Menurut Teori Dow, begitu suatu info baru diterbitkan, maka harga saham tertentu akan langsung berubah untuk merefleksikan atau menyesuaikan dengan perubahan nilainya berdasar info baru tersebut.