EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,306.88/oz   |   Silver 26.81/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 52 menit lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 53 menit lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 54 menit lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 54 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 7 jam lalu, #Saham AS

Strategi Trading Morning Star Dengan Indikator

Penulis

Pola candlestick Morning Star bisa menjadi penanda reversal yang akurat, bila dikombinasikan dengan indikator. Seperti apa strategi tradingnya?

Perubahan harga atau reversal banyak dimanfaatkan oleh para trader untuk mendulang cuan, baik di pasar saham, forex, ataupun kripto. Dengan mempelajari pola-pola candlestick reversal, Anda bisa menentukan titik reversal lebih mudah.

Salah satu jenis pola yang umum digunakan untuk mendeteksi reversal adalah pola candlestick Morning Star. Nah, pola candlestick ini akan jauh lebih akurat bila dikombinasikan dengan penggunaan indikator yang tepat.

 

Mengenal Pola Candlestick Morning Star

Salah satu jenis pola candlestick yang terdiri dari tiga candle adalah Morning Star. Pola candlestick ini menandakan akan adanya reversal bullish di pasar, sehingga seringkali dianggap sebagai lampu hijau untuk mencari peluang open posisi buy.

Untuk bisa mengeksekusi strategi trading menggunakan pola candlestick Morning Star, Anda harus bisa mengidentifikasinya terlebih dahulu. Berikut adalah proses pembentukan pola candlestick Morning Star.

Strategi Trading Morning Star Candle dengan Indikator

Pada dasarnya, pola ini terdiri dari tiga candlestick harga. Diawali dengan kemunculan candlestick bearish yang merupakan bagian dari pergerakan downtrend. Kemudian, candlestick kedua adalah candle berbentuk doji atau candle kecil, bisa merupakan candle bullish atau bearish.

Lalu, candlestick ketiga adalah candle bullish yang lebih panjang daripada candle kedua. Candle ketiga ini juga berfungsi sebagai konfirmasi bahwa pergerakan harga sudah berubah bullish secara valid.

Selain memperhatikan proses pembentukan pola candlestick, Anda juga harus memastikan pergerakan harga secara garis besar. Umumnya, Morning Star muncul setelah downtrend terjadi untuk jangka waktu tertentu.

Setelah pola ini terbentuk, biasanya harga akan beralih menjadi uptrend. Jadi, kalau terdapat pola candlestick menyerupai Morning Star tapi tidak terbentuk di ujung downtrend, maka sinyal tersebut tidak bisa dikatakan valid sebagai penanda bullish reversal.

Pola Candlestick Morning Star terbaik muncul ketika berada di level area support. Kemunculannya di area tersebut menjadi sinyal konfirmasi tambahan untuk mendukung akurasi saat trading menggunakan penanda reversal. Hal ini dikarenakan level area support biasanya merupakan area yang sudah beberapa kali diuji secara historis, sehingga ada kecenderungan harga kembali berbalik naik setelah mengujinya.

 

Mengapa Indikator Diperlukan?

Meski Morning Star termasuk cukup mudah diketahui dan ditemukan, namun risiko dari pembentukannya tentu masih ada yang perlu Anda waspadai. Salah satu risikonya adalah pola ini tak bisa memberikan petunjuk kekuatan sinyal, sehingga Anda akan kesulitan mencari level untuk membuka posisi.

Hal ini juga bisa membuat Anda tidak tahu, apakah akan terjadi reversal atau hanya retracement yang justru menjadi penanda bahwa harga akan meneruskan downtrend dan bukannya naik. Jika salah langkah, Anda bisa entry di level yang kurang menguntungkan.

Oleh sebab itu, strategi trading Morning Star biasanya membutuhkan bantuan indikator untuk mengkonfirmasi sinyal pembalikan. Dengan demikian, Anda bisa memperkirakan seberapa kuat perubahan harga yang akan terjadi. Apakah perubahan harga benar merupakan reversal atau hanya retracement saja?

Selain itu, penggunaan indikator juga bisa membantu Anda mencari posisi menguntungkan agar tak salah langkah saat trading memanfaatkan pola candlestick ini.

Strategi Trading Morning Star Candle dengan Indikator

Dalam strategi pola candlestick Morning Star, ada dua indikator yang sering digunakan, yaitu Bollinger Bands dan Stochastic.

Indikator Bollinger Bands yaitu indikator yang terdiri dari tiga pita dan bisa menjadi pengenal arah trend sekaligus volatilitas harga. Biasanya, trend reversal terjadi di level-level ekstrem yaitu garis atas dan bawah indikator Bollinger Bands.

Sedangkan indikator Stochastic sebagai penunjuk momentum atau kekuatan tren sangat umum digabung dengan strategi trading lainnya. Stochastic bisa menunjukkan beberapa sinyal sekaligus, termasuk mengenali tanda-tanda trend akan berbalik ke arah yang berlawanan.

 

Strategi Morning Star Dengan Bollinger Band

Indikator Bollinger Bands membantu Anda untuk melihat pergerakan harga yang memetakan dua deviasi standar di titik positif dan negatif. Deviasi standar adalah formula statistika yang digunakan untuk menghitung volatilitas suatu aset. Dengan kata lain, indikator ini bisa membantu Anda melihat volatilitas harga suatu aset.

Pengaplikasian Bollinger Bands dalam strategi pola candlestick Morning Star mampu mencari posisi terbaik saat trading. Namun, tetap ada syarat yang harus Anda penuhi untuk membuka posisi menggunakan teknik ini, yaitu:

  • Pola Morning Star harus sudah terbentuk dan menyentuh garis bawah Bollinger Bands. Pembentukan pola candlestick Morning Star juga wajib didahului dengan adanya downtrend.
  • Jangan lupa memasang Stop Loss di level Low dari Morning Star.
  • Exit posisi bisa Anda lakukan dengan jarak kurang lebih 10 candle dari posisi entry, bila kondisi pola candlestick Morning Star tidak menyentuh garis tengah Bollinger Bands.
  • Namun jika Morning Star telah menyentuh garis tengah Bollinger sebelum 10 candle, maka sebaiknya Anda exit market ketika candle harga menyentuh garis atas Bollinger Bands.

Contohnya bisa dilihat dalam gambar berikut.

Strategi Trading Morning Star Candle dengan Indikator

Pada contoh di atas Anda bisa melihat bahwa pola candlestick Morning Star harus diawali dengan downtrend. Setelah pola ini Anda temukan, maka langkah selanjutnya adalah mencari posisi entry buy. Anda bisa membuka posisi buy pada candle bullish pertama setelah pembentukan Morning Star candle.

Untuk Stop Loss, Anda bisa memasangnya di bawah Low dari pola candlestick Morning Star, atau seperti yang ditunjukkan pada garis putus-putus pada gambar contoh. Sedangkan untuk strategi exit market atau take profit, Anda bisa menggunakan garis atas sebagai target. Tapi kalau harga belum mencapai garis tengah Bollinger, maka Anda bisa menunggu setidaknya 10 candle sebagai target exit point atau take profit.

 

Strategi Morning Star Dengan Stochastics

Indikator Stochastic memiliki dua level ekstrem yakni 80 dan 20. Masing-masing level itu berfungsi menunjukkan titik jenuh jual dan beli suatu aset. Selain itu, Stochastic juga memiliki dua garis sinyal, yaitu %K dan %D. Garis %D memperlihatkan nilai rata-rata (Moving Average) dari %K.

Ketika dua garis sinyal berada di atas level 80, maka Stochastic menunjukkan kondisi suatu aset telah berada di level jenuh beli. Sedangkan, kondisi pasar yang sedang jenuh jual, ditunjukkan ketika dua garis sinyal pada Stochastic berada di bawah level 20.

Ketika sinyal %D dan %K mengalami persilangan bullish di area jenuh jual, maka harga berpotensi memantul naik karena pasar diasumsikan sudah mendorong harga ke level terendahnya. Maka, jika digabungkan dengan pola Morning Star, indikator Stochastic bisa membantu Anda mendapatkan sinyal pembalikan yang sama dengan kondisi jenuh jual di pasar.

Sebagai contoh, perhatikan grafik pada pair berikut ini.

Strategi Trading Morning Star Candle dengan Indikator

Hampir sama seperti contoh sebelumnya, Anda bisa melihat bahwa terjadi downtrend yang cukup kuat pada pergerakan harga emas terhadap Dolar AS. Ketika pola candlestick Morning Star terbentuk, garis-garis Stochastic mengalami persilangan bullish dari area jenuh jual menuju ke atas. Usai kemunculan dua sinyal tersebut, terlihat harga langsung berubah menjadi uptrend sesuai dengan analisa.

 

Kesimpulan

Strategi trading pola candlestick Morning Star bisa mempermudah Anda untuk mengenali kapan reversal akan terjadi.

Pola ini terdiri dari tiga candle, candle pertama adalah kelanjutan dari downtrend, candle kedua biasanya berbentuk doji atau candle kecil sebagai tanda akan terjadinya perubahan, sedangkan candle ketiga merupakan sinyal konfirmasi reversal.

Agar Anda tidak terjebak sinyal palsu pola candlestick Morning Star, gunakanlah bantuan indikator teknikal seperti Bollinger Bands ataupun Stochastic.

 

Kebalikan dari Morning Star candle adalah pola Evening Star. Bagaimana cara memanfaatkannya untuk entry sell pada pergerakan bearish reversal? Simak selengkapnya di artikel berikut ini.

298213
Penulis

Lulusan Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Menggeluti dunia penulisan sejak bergabung dengan Lembaga Pers Mahasiswa tahun 2009. Mulai tertarik dengan dunia forex dan kripto, setelah lulus kuliah hingga sekarang sembari trading.