EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,414.41/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 67,051.87   |   Ethereum 3,094.12   |   Litecoin 84.19   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 1 hari, #Saham AS

2015, Kawasan Euro Rawan Deflasi Dan Resesi

Penulis

Analis QNB memprediksi, ditahun 2015 kawasan Eropa akan memasuki deflasi dan resesi lain. Penurunan tajam harga minyak akan mendorong kawasan ini masuk ke era deflasi pada 2015 dengan sejumlah upaya dari Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menghindari berbagai kerugian.

Analis QNB memprediksi, di tahun 2015 nanti, kawasan Eropa akan kembali memasuki deflasi dan resesi. Penurunan tajam harga minyak akan mendorong kawasan ini masuk ke era deflasi pada 2015 dengan sejumlah upaya dari Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menghindari berbagai kerugian. Dimana kondisi ini akan menyebabkan investasi dan konsumsi yang jauh melemah dan mendorong mata uang di area tersebut masuk ke jurang resesi.

2015, Kawasan Euro Rawan Deflasi Dan

Sebagaimana diketahui, ECB masih diliputi keraguan dalam menjalankan langkah-langkah stimulus yang diperkenalkan tahun 2014, tercermin dari kondisi neraca bank sentral yang mengalami flat sejak bulan Oktober. Kombinasi faktor-faktor itu kemungkinan masih akan membuat mata uang Euro di bawah tekanan.

Sementara aksi menjual Euro terhadap Dolar AS menjadi perdagangan favorit pada tahun 2014, seiring langkah The Fed untuk menghentikan QE3 menandai pergeseran kebijakan menjadi hawkish sementara ECB kian berpeluang menambah stimulus. Kondisi yang kurang lebih sama kemungkinan masih akan terlihat pada tahun 2015.

216405
Penulis

Mulai terjun di dunia trading akhir tahun 2009. Pertama kali belajar konsep Money Management dari seorang trader Jepang, kemudian berlanjut otodidak. Strategi trading berpatokan pada level Support dan Resistance (Supply and Demand), dengan dasar High Low yang pernah terjadi, ditunjang range market yang sedang berlangsung dan pembatasan risiko.