EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,425.36/oz   |   Silver 32.15/oz   |   Wall Street 39,860.69   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,266.69   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   AUD/JPY bergerak di bawah 104.50 setelah Tiongkok memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF berada di Sekitar 0.9100 dengan sentimen positif, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD dapat terkoreksi lebih rendah jika gagal menembus level 1.2700, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Potensi bullish EUR/USD masih ada menjelang pidato The Fed, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 14 jam lalu, #Saham AS

Dolar Bangkit Dari Imbas Data Klaim Pengangguran AS

Penulis

Klaim pengangguran AS meningkat, tetapi dolar AS tetap kuat berkat ekspektasi tingkat suku bunga The Fed yang masih tinggi.

Seputarforex - Dolar AS menggeliat dalam perdagangan sesi New York hari Jumat (10/5/2024) setelah terpuruk usai rilis data klaim pengangguran kemarin. Indeks Dolar AS (DXY) stabil pada kisaran 105.30, sementara greenback unggul dalam sebagian besar major pairs.

DXY Daily

Data klaim pengangguran mingguan kemarin menunjukkan peningkatan 231k, lebih banyak dari angka periode sepekan sebelumnya pada 209k, maupun estimasi konsensus yang dipatok pada 212k.

Ini merupakan tanda-tanda pelemahan lanjutan dalam pasar tenaga kerja Amerika Serikat, selaras dengan buruknya Nonfarm Payroll pekan lalu. Akan tetapi, dolar AS hanya melemah secara terbatas karena ekspektasi tingkat suku bunga The Fed masih sangat tinggi.

"Mereka masih menawarkan suku bunga tertinggi di ruang G10. Sehingga, seiring dengan volatilitas yang rendah, menunjukkan bahwa dolar AS akan tetap tersokong," kata Alvin Tan, Kepala Strategi FX Asia di RBC Capital Markets, sebagaimana dikutip dari Reuters, "(Situasi ini) akan lebih bersifat range-trading kecuali kita melihat adanya suatu kejutan."

Fase konsolidasi terpantau dalam beberapa major pair, termasuk USD/JPY dan GBP/USD yang menjadi sorotan utama pekan ini. USD/JPY masih tertahan oleh pernyataan hawkish Bank of Japan kemarin di bawah ambang 156.00. GBP/USD sempat terpukul oleh sikap dovish Bank of England, tetapi terstabilisasi oleh laporan pertumbuhan ekonomi Inggris yang menggembirakan pada kuartal I/2024.

Pelaku pasar kini menantikan publikasi beberapa data inflasi Amerika Serikat pada pekan depan, khususnya Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI). Apabila data-data kompak mengonfirmasi berlanjutnya penurunan tren inflasi menuju target 2%, maka ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dapat memanas kembali dan memukul dolar AS. Sebaliknya, indikasi inflasi yang tetap tinggi dapat menyokong greenback.

300472
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.