EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 155.630   |   GBP/USD 1.249   |   AUD/USD 0.657   |   Gold 2,308.81/oz   |   Silver 27.88/oz   |   Wall Street 39,056.39   |   Nasdaq 16,302.76   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 61,187.94   |   Ethereum 2,973.66   |   Litecoin 81.64   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 23 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 23 jam lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 23 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 23 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 1 hari, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 1 hari, #Saham AS

Amblas! Dolar Terpapar Data Inflasi Yang Meleset Dari Ekspektasi

Penulis

Dolar AS babak belur dalam semua pasangan mata uang mayor, terutama USD/JPY dan GBP/USD. Pasalnya, data inflasi AS mengarah pada perlambatan kenaikan Fed rate.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) terjun bebas menyusul data inflasi dan hasil pemilu sementara yang mengarah pada perlambatan kenaikan suku bunga The Fed. Dixie terpantau jatuh sampai kisaran 108.57 saat berita ditulis pada awal perdagangan sesi New York hari Kamis (10/November), serta berpotensi merosot lebih lanjut menuju rekor terendah dua bulan.

DXY DailyGrafik DXY Daily via TradingView

Laporan inflasi konsumen AS menunjukkan pertumbuhan 0.4 persen saja pada bulan Oktober 2022, atau sama dengan bulan sebelumnya. Alhasil, laju inflasi tahunan menurun dari 8.2 persen menjadi 7.7 persen. Padahal, konsensus sebelumnya hanya memperkirakan penurunan laju inflasi tahunan sampai 8.0 persen.

Inflasi inti terpuruk lebih dalam lagi. Data inflasi inti bertumbuh 0.3 persen saja dalam basis bulanan, atau hanya setengah dari pertumbuhan 0.6 persen yang tercapai pada periode sebelumnya. Inflasi inti tahunan pun terseret turun dari 6.6 persen sampai 6.3 persen.

Keseluruhan laporan inflasi AS kali ini dapat menjadi argumen kuat bagi Federal Reserve untuk memperlambat laju kenaikan suku bunganya. Fed Funds Futures kini memperkirakan suku bunga terminal akan berada di bawah 5%. Peluang untuk kenaikan suku bunga Desember sebesar 50 bps (alih-alih 75 bps) juga meningkat sampai 71.5%.

"Laporan IHK memperkuat momentum aksi jual dalam dolar," kata Lee Hardman, pakar strategi mata uang MUFG, "Laporan itu memberikan lebih banyak keyakinan pada pasar bahwa bisa jadi ada pembalikan dalam siklus inflasi dan The Fed dapat memperlambat laju kenaikan suku bunga pada Desember."

Dolar AS tumbang dalam situasi ini. USD/JPY menjadi pecundang dengan menorehkan kemerosotan harian lebih dari 3 persen dari level 146.59 sampai 141.50-an. Sedangkan GBP/USD dan EUR/USD menjadi juara dengan kenaikan fantastis hingga menyentuh rekor tertinggi dua bulan. AUD/USD pun membukukan kenaikan harian 2.3 persen pada kisaran 0.6580-an.

Pasar saat ini juga tengah memantau hasil pemilu sela AS. Hasil pemilu sementara menunjukkan partai Republik lebih unggul dibandingkan Demokrat dalam perebutan kursi House of Representatives maupun Senat AS. Namun, selisih sangat ketat dan masih berpotensi menghadirkan kejutan pada detik-detik terakhir. Dolar AS berpotensi tersokong oleh kemenangan Demokrat, tetapi dapat makin tertekan apabila Republik menang.

Download Seputarforex App

298519
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.