Pernyataan dovish kembali datang dari salah satu anggota dewan Federal Reserve, Daniel Tarullo, yang mengatakan bahwa data ekonomi AS yang dirilis selama ini khususnya setelah pertemuan bulan September lalu cenderung beragam. Beberapa data seperti angka tenaga kerja dan tingkat pengangguran turun secara signifikan, namun inflasi yang masih sangat rendah seolah menegaskan bahwa perekonomian belum sekokoh seperti yang diharapkan.
Menurut Tarullo, Bank Sentral memang menjadikan angka tenaga kerja sebagai acuan, namun tidak serta merta melupakan tingkat inflasi yang masih jauh dari target dan belum ada kepastian yang menunjukan bahwa trend inflasi akan meningkat. Padahal sebelumnya berhembus kabar yang menyebutkan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebesar 0.25 persen pada pertemuan bulan Desember mendatang.
Daniel Tarullo kembali menambahkan, dirinya berserta anggota dewan lain masih ingin menunggu bukti kongkrit yang bisa menunjukan bahwa trend inflasi memang benar benar akan menuju target. Pandangan beberapa anggota The Fed tersebut tentu saja akan memberikan sentimen negatif untuk greenback yang selama ini bertahan di posisi tertingginya terhadap berbagai mata uang utama.
Existing Home Sales AS Mengalami Penurunan
Sementara itu menurut lapoan resmi menyebutkan bahwa Existing Home Sales di AS selama bulan Oktober mengalami penurunan sebesar 3.14 persen ke angka 5.36 juta, masih lebih rendah dari estimasi yang dipatok pada angka 5.39 juta dan terpaut cukup jauh dari data bulan September yang berada pada angka 5.55 juta.
Pasca rilisnya data tersebut, saat ini terpantau pairing GBP/USD mengalami pelemahan sebesar 0.15 persen dari level 1.5176 hingga berada pada level 1.5149 sedangkan pairing EUR/USD turun sebanyak 0.17 persen dari level 1.0645 hingga menyentuh level 1.0620.