EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,414.41/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 67,051.87   |   Ethereum 3,094.12   |   Litecoin 84.19   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 1 hari, #Saham AS

Anggota The Fed Masih Cemaskan Tingkat Inflasi Yang Rendah

Penulis

Pernyataan dovish kembali datang dari salah satu anggota dewan Federal Reserve, Daniel Tarullo, yang mengatakan bahwa data ekonomi AS yang dirilis selama ini khususnya setelah pertemuan bulan September lalu cenderung beragam.

Pernyataan dovish kembali datang dari salah satu anggota dewan Federal Reserve, Daniel Tarullo, yang mengatakan bahwa data ekonomi AS yang dirilis selama ini khususnya setelah pertemuan bulan September lalu cenderung beragam. Beberapa data seperti angka tenaga kerja dan tingkat pengangguran turun secara signifikan, namun inflasi yang masih sangat rendah seolah menegaskan bahwa perekonomian belum sekokoh seperti yang diharapkan.

Anggota The Fed Masih Cemaskan Tingkat Inflasi

Menurut Tarullo, Bank Sentral memang menjadikan angka tenaga kerja sebagai acuan, namun tidak serta merta melupakan tingkat inflasi yang masih jauh dari target dan belum ada kepastian yang menunjukan bahwa trend inflasi akan meningkat. Padahal sebelumnya berhembus kabar yang menyebutkan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebesar 0.25 persen pada pertemuan bulan Desember mendatang.

Daniel Tarullo kembali menambahkan, dirinya berserta anggota dewan lain masih ingin menunggu bukti kongkrit yang bisa menunjukan bahwa trend inflasi memang benar benar akan menuju target. Pandangan beberapa anggota The Fed tersebut tentu saja akan memberikan sentimen negatif untuk greenback yang selama ini bertahan di posisi tertingginya terhadap berbagai mata uang utama.


Existing Home Sales AS Mengalami Penurunan

Sementara itu menurut lapoan resmi menyebutkan bahwa Existing Home Sales di AS selama bulan Oktober mengalami penurunan sebesar 3.14 persen ke angka 5.36 juta, masih lebih rendah dari estimasi yang dipatok pada angka 5.39 juta dan terpaut cukup jauh dari data bulan September yang berada pada angka 5.55 juta.

Pasca rilisnya data tersebut, saat ini terpantau pairing GBP/USD mengalami pelemahan sebesar 0.15 persen dari level 1.5176 hingga berada pada level 1.5149 sedangkan pairing EUR/USD turun sebanyak 0.17 persen dari level 1.0645 hingga menyentuh level 1.0620.

254417
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.