EUR/USD 1.072   |   USD/JPY 156.820   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,326.97/oz   |   Silver 27.03/oz   |   Wall Street 38,386.09   |   Nasdaq 15,983.08   |   IDX 7,257.51   |   Bitcoin 63,841.12   |   Ethereum 3,215.43   |   Litecoin 83.52   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi atau pelepasan unit bisnis GoTo Logistics (GTL), 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2024, turun 2.13% menjadi Rp81.2 triliun, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPS pada 3 Mei 2024 yang diperkirakan memutuskan alokasi dividen, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,144, sementara Nasdaq 100 mendatar di 17,908 pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones turun sedikit menjadi 38,543, 5 jam lalu, #Saham AS

AUD/USD Didorong Jatuh Oleh Buruknya Data Capex Australia

Penulis

Dolar Australia melorot hingga hampir setengah sen AS di Kamis (26/11) pagi ini setelah Biro Statistik Australia mengatakan bahwa investasi bisnis terkontraksi lebih dari 9 persen di kuartal ketiga. Padahal, ekonom mengekspektasikan penurunan hanya akan mencapai 3 persen saja.

Dolar Australia melorot hingga hampir setengah sen AS di Kamis (26/11) pagi ini setelah Biro Statistik Australia mengatakan bahwa investasi bisnis terkontraksi lebih dari 9 persen di kuartal ketiga. Padahal, ekonom mengekspektasikan penurunan hanya akan mencapai 3 persen saja. Akibatnya, Dolar Aussie pun harus rela turun dari posisi tingginya yang sempat tercapai di sesi perdagangan sebelumnya yakni 0.7263 per Dolar AS menjadi 0.7224 per Dolar AS saat berita tersebut dipublikasikan.

dolar_australia
Biro Statistik Australia (ABS) melaporkan, total new capital expenditure (capex) untuk tiga bulan hingga September hanya mencapai 31.4 miliar Dolar Australia, jatuh hingga 9.2 persen dari kuartal kedua tahun ini dan jeblok 20 persen pada bulan yang sama tahun lalu. Laporan Capex Australia bulan ini menyusul revisi turun 4.4 persen akibat kontraksi pada kuartal bulan Juni.

Penyusutan belanja modal tersebut dipimpin oleh sektor bangunan dan konstruksi, yang kemerosotannya mencapai 9.8 persen, disusul kemudian sektor peralatan pabrik dan mesin, dimana investasinya jeblok hingga 8.2 persen dalam tiga bulan terakhir.

GDP Australia Bisa Direvisi Turun

Menurut analis yang diwawancarai oleh Sydney Morning Herald, Jamieson Coote Bonds, data-data yang mengejutkan tersebut bisa memberikan pengaruh kepada angka GDP Australia yang akan diumumkan minggu depan dan diperkirakan akan lebih rendah daripada ekspektasi.

"Data Capital Expenditure Australia yang ternyata jauh lebih rendah daripada ekspektasi, dapat menyebabkan pertumbuhan GDP Australia sedikit lebih rendah daripada apa yang telah diperkirakan, dan yang lebih mengkhawatirkan, investasi non pertambangan ternyata tidak mampu menutup 'lubang' yang disisakan oleh keruntuhan investasi pertambangan. Oleh sebab itulah, GDP bisa direvisi turun akibat data Capex ini."

254750
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.