EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 156.430   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,413.79/oz   |   Silver 31.68/oz   |   Wall Street 39,806.77   |   Nasdaq 16,794.87   |   IDX 7,266.69   |   Bitcoin 71,448.20   |   Ethereum 3,663.86   |   Litecoin 88.60   |   PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp5.7 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp300 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, Selasa (21/Mei), 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp1.4 triliun. Cum date dijadwalkan pada 28 Mei 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,331, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,748 pada pukul 19:20 ET (23:20 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 39,923, 4 jam lalu, #Saham AS

Dolar Australia Kian Tergilas Akibat Jatuhnya Harga Komoditas

Penulis

Dolar Australia tergilas bullish-nya Dolar AS di hari Senin (23/11) siang ini, masih dikarenakan oleh ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga The Fed bulan Desember mendatang. Selain itu, lemahnya harga komoditas, turut serta menekan turun dolar-dolar komoditas.

Dolar Australia tergilas bullish-nya Dolar AS di hari Senin (23/11) siang ini, masih dikarenakan oleh ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga The Fed bulan Desember mendatang. Selain itu, lemahnya harga komoditas yang putar balik dari reli panjang satu pekannya akibat para investor yang melindungi pertaruhan mereka dengan aset-aset safe haven, turut serta menekan turun dolar-dolar komoditas.

dolar_australia
AUD/USD menyentuh angka 0.7160 di penghujung sesi perdagangan Asia hari ini, level terendah pair tersebut sejak tanggal 19 November. AUD/USD kemudian terkonsolidasi ke angka 0.7168, mundur 0.98 persen dari posisi sebelumnya, hampir satu persen dalam satu sesi perdagangan.

Para analis menghubungkan keterpurukan Aussie terhadap greenback ini dengan meningkatnya pertaruhan atas kenaikan suku bunga The Fed untuk pertama kalinya setelah sewindu pada bulan Desember esok, sehingga mereka melakukan aksi jual dan memasang posisi short demi menghadapi kemerosotan harga-harga komoditas seperti emas, tembaga, dan seng.

Gejolak ekonomi China pun melengkapi penurunan Dolar Australia dalam menghadapi mata uang AS. Yuan yang telah di devaluasi ke lecel terendahnya Agustus lalu main memicu keprihatinan akan perlambatan negara tujuan ekspor utama bagi Negeri Kangguru ini.

Bijih besi, komoditas utama bagi Australia, juga telah mengalami kemerosotan harga dalam beberapa hari belakangan, dimana pada Jumat pekan lalu, harga komoditas tersebut sudah melorot 1.7 persen di harga $US44.91 per ton.

The Fed Tidak Akan Tinggal Diam

Meski demikian, Lutz Karpowitz, analis Commerzbank mengatakan pada Bloomberg, bahwa The Fed sesungguhnya juga tak diuntungkan dengan penguatan Dolar AS karena inflasi 2 persen yang mereka targetkan akan sulit tercapai. Oleh karena itu, menurut Karpowitz, The Fed tidak akan membiarkan dolar terlalu kuat dan akan melakukan penyesuaian dalam kebijakan moneter mereka.

254381
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.