Dolar Australia tak mampu mempertahankan perolehannya terhadap Dolar AS di hari Selasa (15/09) ini setelah notulen rapat kebijakan moneter Bank Sentral Australia (RBA) menyatakan keprihatinan para pejabat bank sentral tersebut akan imbas perlambatan ekonomi China terhadap pertumbuhan domestik.
"Para anggota mencatat bahwa otoritas China telah menjual cadangan mata uang asing mereka untuk mencegah depresiasi RMB terhadap Dolar AS dalam menghadapi capital outflows yang siginfikan dalam beberapa waktu terakhir," tulis notulen RBA.
"Hal ini berlawanan dengan pengalaman yang terjadi pada dekade sebelumnya, yakni ketika cadangan devisa masih diakumulasi ke dalam batas apresiasi RMB dalam menghadapi capital inflows. Para anggota mencatat bahwa belum jelas, apakah aset-aset yang telah dijual oleh otoritas China baru-baru ini memang merupakan bagian dari intervensi, ataukah aset-aset tersebut dibeli oleh pihak-pihak yang memang berniat mengeluarkan modal mereka dari China, tetapi mengingat besarnya potensi aliran modal, dampaknya akan cukup besar pada pasar aset."
Turnbull Gantikan Tony Abbott
AUD/USD diperdagangkan pada 0.7133, turun 0.06 persen, setelah rilis notulen RBA tersebut. Sebelumnya, Dolar Australia sempat melambung ke level tinggi di tengah lemahnya pasar komoditas karena mendapat dukungan setelah dewan Partai Liberal Australia menghimpun suara yang menurunkan Perdana Menteri Tony Abbott dari jabatannya, demikian yang ditulis oleh Reuters pagi ini. Malcolm Turnbull, miliuner pengusaha teknologi, diekspektasikan akan dilantik hari ini. Perkiraan yang menyebutkan bahwa Menkeu Joe Hockey juga akan digantikan, ikut memperngaruhi pergerakan Aussie.