EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,337.93/oz   |   Silver 27.49/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,155.78   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   Data inflasi Eropa mulai menimbulkan pertanyaan mengenai pelonggaran ECB di bulan Juni, 48 menit lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD perlu menembus level 1.0750 untuk lanjutkan pemulihan, 50 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Wunsch, ECB: Penurunan suku bunga di Juli tidak pasti, 50 menit lalu, #Forex Fundamental   |   XAU/USD lanjutkan kenaikan efek berlanjutnya konflik timur tengah, 51 menit lalu, #Emas Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 7 jam lalu, #Saham AS

BOJ Kuroda: Inflasi Diharapkan Capai 2 Persen Pada 2016

Penulis

Dolar AS masih dalam posisi kuat terhadap Yen pada pertengahan sesi trading Asia hari ini (15/5) dengan USD/JPY tak bergeming di kisaran dibawah 119.50 pasca pidato Gubernur Jepang Haruhiko Kuroda.

Dolar AS masih dalam posisi kuat terhadap Yen pada pertengahan sesi trading Asia hari ini (15/5) dengan USD/JPY tak bergeming di kisaran dibawah 119.50 pasca pidato Gubernur Jepang Haruhiko Kuroda, lagi-lagi mengacuhkan laporan fundamental dari Jepang.

 

Haruhiko Kuroda

 

Dalam pidatonya di Simposium Yomiuri International Economi Society, Kuroda tak menyebutkan perubahan substansial dalam arah kebijakan kedepan. Ia menegaskan bahwa pihaknya mengharapkan inflasi mencapai 2% pada semester pertama tahun 2016, dan tidak memandang stimulus perlu diperluas untuk saat ini. Namun, sebagaimana pidato-pidatonya terdahulu, Kuroda juga menyatakan BoJ siap menyesuaikan kebijakan moneternya bila tren harga berubah.


Kuroda mencatat rencana pelonggaran moneter agresif-nya telah bekerja dengan baik dalam kerangka yang lebih besar meski telah terjadi penurunan tak terduga pada harga-harga energi dan dan lambatnya pemulihan konsumsi masyarakat. Katanya, "Ini disebabkan oleh efek penurunan demand setelah pajak konsumsi yang entah kenapa berkepanjangan, berikut juga faktor-faktor lain seperti efek cuaca buruk pada musim panas lalu."


Jepang sejatinya memulai kebijakan pelonggaran moneter agresif mulai April 2013 dengan target mencapai inflasi berkelanjutan per April tahun ini. Target tersebut belum tercapai, meski pada Oktober tahun lalu BoJ telah memperluas stimulus menjadi 80 triliun Yen per tahun.


Dibanding data-data Jepang, laporan ekonomi Amerika Serikat diperkirakan akan lebih berdampak pada pair USD/JPY. Sejumlah data berdampak moderat akan dirilis di sesi perdagangan AS nanti, diantaranya laporan Produksi Industri dan indeks sentimen konsumen versi University of Michigan (UoM).

232866
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.