EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,300.31/oz   |   Silver 26.91/oz   |   Wall Street 38,115.55   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 12 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 12 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 12 jam lalu, #Saham AS

Neraca Berjalan Jepang Surplus Terbesar Sejak 2008, USDJPY Acuh

Penulis

Laporan Neraca Berjalan Jepang bulan Maret 2015 mencatat surplus terbesar sejak tahun 2008, didukung oleh perbaikan neraca perdagangan dan meningkatnya pendapatan dari luar negeri. Namun laporan tersebut nampaknya tak begitu berpengaruh pada USDJPY yang diperdagangkan di kisaran 119.83 setelah data dirilis.

Laporan Neraca Berjalan Jepang bulan Maret 2015 mencatat surplus terbesar sejak tahun 2008, didukung oleh perbaikan neraca perdagangan dan meningkatnya pendapatan dari luar negeri. Namun laporan tersebut nampaknya tak begitu berpengaruh pada USDJPY yang diperdagangkan di kisaran 119.83 setelah data dirilis.

 

USDJPY - ilustrasi

 

Kementrian Keuangan Jepang pagi ini (13/5) melaporkan surplus neraca berjalan meroket dari 1.4 triliun Yen menjadi 2.8 triliun Yen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari ekspektasi ekonom yang sebelumnya mengharapkan surplus sebesar 2.1 triliun Yen saja.


Pelemahan Yen telah memicu peninkatan arus turis luar negeri. Disamping itu, biaya impor minyak yang lebih murah serta meningkatnya pendapatan perusahaan-perusahaan Jepang dari luar negeri juga turut mendorong peningkatan surplus tersebut. Hal ini dipandang positif dan akan membantu perekonomian dalam negeri Jepang yang tengah didera kelesuan.


"Neraca Berjalan saat ini meningkat dalam semua aspek," kata Minoru Nogimori dari Nomura kepada Bloomberg, "Ini jelas positif bagi perekonomian, karena itu berarti Jepang (berhasil) mengakumulasikan kekayaan dari luar negeri."


PM Shinzo Abe sedang berusaha mengeluarkan perekonomian terbesar ketiga dunia ini dari dua dekade stagnasi dengan melemahkan nilai tukar mata uangnya guna meningkatkan daya saing. Kebijakan tersebut telah memerosotkan nilai tukar Yen terhadap Dolar AS hingga nyaris 30% sejak Abe menduduki kursi Perdana Menteri pada Desember 2012.

 

232600
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.