EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,323.23/oz   |   Silver 27.49/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,124.39   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 4 jam lalu, #Saham AS

Breaking News: Rusia Dan Saudi Sepakat Bekukan Output Minyak

Penulis

Arab Saudi dan Rusia, dua negara produsen minyak mentah terbesar dunia, sepakat untuk membekukan output minyak mereka setelah menjalani diskusi di Qatar. Selain Rusia dan Saudi, Venezuela dan Qatar juga turut berpartisipasi dalam kesepakatan pembekuan output.

Arab Saudi dan Rusia, dua negara produsen minyak mentah terbesar dunia, sepakat untuk membekukan output minyak mereka setelah menjalani diskusi di Qatar. Selain Rusia dan Saudi, Venezuela dan Qatar juga turut berpartisipasi dalam kesepakatan pembekuan output.

Saudi-Rusia


Menteri perminyakan Saudi, Ali Al-Naimi, mengatakan di Doha setelah diskusi dengan menteri Energi Rusia Alexander Novak, bahwa pembekuan output pada level bulan Januari akan "memadai" dan negerinya masih ingin memenuhi permintaan para konsumen.

Menteri energi Qatar, Mohammad bin Saleh Al-Sada mengatakan di konferensi pers, negerinya akan memimpin pengawasan atas persetujuan pembekuan output. Katanya, "Harga minyak murah tidak positif bagi dunia."

Menurut data EIA, Arab Saudi memproduksi 10.2 juta barel per hari di bulan Januari, sedangkan Rusia memproduksi sekitar 10.9 juta barel per hari di bulan yang sama. Pembekuan output berarti, di bulan-bulan ke depan, kedua negeri itu tidak akan memproduksi lebih dari level produksi tersebut, secara efektif menjadikannya "atap" atau ceiling dalam besaran produksi. Di sisi lain, pembekuan output pada level tersebut dapat pula diartikan sebagai kemantapan tekad negara-negara yang terlibat untuk tidak memangkas produksi mereka.

 

Belum Berefek

Persetujuan yang tercapai setelah beberapa hari rumor mewarnai pasar ini memupuskan harapan di kalangan investor akan pemulihan harga minyak dalam waktu dekat. Sebagaimana dikutip Bloomberg, pembekuan output tidak akan menciptakan pembalikan segera, meskipun akan menciptakan fondasi yang lebih baik bagi pemulihan harga di semester kedua tahun 2016.

Harga minyak berhenti reli setelah pengumuman disebar. Saat berita ini ditulis, harga acuan Brent diperdagangkan di kisaran 34.20, lebih rendah dari posisinya di sesi Asia yang sempat menanjak hingga lebih dari 34.48 Dolar AS per Barel. Sementara harga minyak WTI kembali melantai ke bawah level 30 Dolar AS per barel.

 

260236
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.


Alay
kalo harga minyak makin jatuh berarti dolar ikut jatuh dong....asyiiiik