EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,302.37/oz   |   Silver 26.92/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 20 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 20 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 20 jam lalu, #Saham AS

Harga Minyak Melambung Di Sesi Asia Berkat Kabar Kasak-Kusuk Rusia

Penulis

Harga minyak mentah melambung tinggi di sesi Asia pagi ini, Selasa 16 Februari 2016, setelah beberapa negara produsen diketahui telah bertemu untuk mendiskusikan pemangkasan produksi minyak mereka.

Harga minyak mentah melambung tinggi di sesi Asia pagi ini, Selasa 16 Februari 2016, setelah beberapa negara produsen diketahui telah bertemu untuk mendiskusikan pemangkasan produksi minyak mereka. Di NYMEX, WTI untuk pengiriman Maret melonjak 4.19 persen ke 30.68 Dolar per barel. Sedangkan harga acuan Brent terakhir naik 1.47 persen ke 34.48 Dolar per barel.

Rusia-OPEC - ilustrasi

Reli harga minyak yang sempat tertahan pada sesi Asia hari Senin melejit dalam semalam berkat naiknya lagi spekulasi seputar pemangkasan produksi oleh produsen-produsen minyak terkemuka.

Menteri perminyakan Nigeria mengatakan pada Reuters bahwa "mood" di OPEC bergeser menuju konsensus bahwa sebuah keputusan harus dicapai guna menyangga harga minyak. Sedangkan kantor berita Interfax mengabarkan, negara non-OPEC Rusia menyatakan mereka sedang mendiskusikan hal yang sama dengan negara-negara anggota OPEC secara terpisah, khususnya Venezuela, meski bukan dengan organisasi kartel minyak itu sendiri.

"Beberapa trader masih menimbang peluang pengurangan (produksi) OPEC plus Rusia, dan menutup posisi short mereka," kata Frank Klumpp, analis minyak di Landesbank Baden-Wuerttemberg yang berbasis di Jerman.

Meskipun demikian, banyak analis, termasuk International Energy Agency (EIA), cenderung skeptis akan terjadinya kesepakatan diantara negara-negara produsen utama untuk mengerem pembengkakan pasokan minyak di pasar. Lembaga investasi Phillip Futures pun mengatakan dalam catatannya, "Kami terus meyakini bahwa jika harga ditopang secara artifisial oleh pemangkasan produksi, (maka) itu hanya akan memberi ruang bagi bentuk (proses) produksi yang lebih mahal untuk bergerak, dan hanya akan memecahkan masalah (oversupply) ini dalam jangka pendek."

 

 

260202
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.