Seputarforex.com - Dolar AS menjauhi level rendah empat setengah bulan terhadap Yen di hari Rabu (30/Agustus) ini, seiring dengan meredanya kekhawatiran investor terhadap uji coba misil Korea Utara.
USD/JPY diperdagangkan pada kisaran 109.77 pada saat berita ini ditulis, naik dari sebelumnya di level 108.265, terendah sejak pertengahan April. "USD/JPY bereaksi kemarin, bergerak turun, dan tampak akan berbalik hari ini," kata Mitul Kotecha, Kepala Ahli Strategi di Barclays Singapura."
"Ini sudah menjadi reaksi yang umum dalam menanggapi apa yang terjadi di Korut, awalnya kita memang akan melihat banjir aksi penghindaran risiko di pasar tapi kemudian pergerakan berbalik dalam waktu yang relatif cepat," kata Kotecha.
Terhadap mata uang safe haven lainnya, yakni Franc Swiss, Dolar AS juga menunjukkan kenaikan yang signifikan. Saat berita ini ditulis, USD/CHF diperdagangkan pada angka 0.9556, menjauh dari palung 0.9428 yang tercapai Selasa kemarin
" 'Kepala dingin' kembali menguasai pasar finansial, terbukti dengan trader yang tampak senang untuk meng-cover short position mereka dan menambah sentuhan risiko dalam portofolio trading mereka," kata Chris Weston, Kepala Ahli Strategi Pasar di IG Melbourne.
PBB Hanya Mengecam, Pasar Berpaling Awasi NFP
Tiga negara yang paling terusik oleh uji coba misil Korea Utara yakni Jepang, Korsel, dan AS, kemarin telah menghadap Dewan Keamanan PBB untuk mendiskusikan langkah menghadapi tingkah provokasi negara terisolasi tersebut. Hasilnya, PBB hanya mengecam tindakan uji coba misil tersebut tanpa memberikan ancaman sanksi baru.
Pasar sepertinya mengabaikan pernyataan Korut hari ini, dimana uji coba misil kemarin disebut sebagai langkah awal aksi militer untuk menyerang wilayah Guam yang menjadi teritori AS. Pasalnya, belum ada kemajuan teknis yang ditunjukkan oleh Pyongyang, sehingga tujuannya diperkirakan tidak akan tercapai dalam waktu dekat.
Pasar saat ini lebih memilih mengalihkan perhatian mereka ke data NFP AS yang akan diumumkan pada hari Jumat minggu ini. Menurut Stephen Innes dari OANDA, angka Kepercayaan Konsumen AS yang menggembirakan kemungkinan akan memberikan penguatan bagi Dolar AS.
