EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,377.53/oz   |   Silver 29.75/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 3 jam lalu, #Saham AS

Bullard: Kebijakan Moneter The Fed Efektif Meski Mengundang Pro Kontra

Penulis

Presiden The Fed untuk wilayah St. Louis, James Bullard, mengatakan bahwa kebijakan moneter luar biasa yang diterapkan oleh The Fed telah cukup efektif. Kendati demikian, Bullard tak menyangkal bahwa kebijakan pelonggaran kuantitatif memang tak optimal dan menyebabkan ketidakpastian volatilitas global.

Presiden The Fed untuk wilayah St. Louis, James Bullard, mengatakan bahwa kebijakan moneter luar biasa yang diterapkan oleh The Fed telah cukup efektif. Kendati demikian, Bullard tak menyangkal bahwa kebijakan pelonggaran kuantitatif memang tak optimal dan menyebabkan ketidakpastian volatilitas global.

Negara-negara berkembang-lah yang paling merasakan dampak dari kebijakan ini. Pada pertengahan Juni 2013 lalu saat Presiden The Fed, Bernanke, menyatakan bahwa pelonggaran kuantitatif luar biasa akan dikurangi (tapering), ekonomi negara berkembang pun terguncang.

James Bullard
Dalam presentasinya di Hong Kong pada hari Kamis ini, Bullard mengemukakan bahwa kebijakan pelonggaran kuantitatif masif yang diterapkan oleh The Fed, sejatinya cukup efektif meskipun pada akhirnya harus disesuaikan kembali. Kebijakan tapering pun sebetulnya hanya sebagai upaya ekuilibrium makroekonomi saja.

Dalam kaitannya pada volatilitas global, Bullard menjelaskan bahwa setiap kebijakan bank sentral manapun, pasti akan memiliki efek samping. Namun, tugas utama mereka adalah mengutamakan dan mencari kebijakan yang paling sesuai bagi negara mereka sendiri terlebih dahulu. Apabila negara lain yang merasa dirugikan, maka masalah tersebut dapat diselesaikan melalui koordinasi internasional. Di akhir slidenya, Bullard pun menyimpulkan bahwa kebijakan apapun yang diambil oleh The Fed tentunya akan efektif meskipun diakui, mengundang banyak perdebatan.

168378
Penulis

SFN merupakan hasil kerjasama beberapa personel tim Seputarforex untuk mengulas berita-berita terkini di bidang forex maupun saham.