Poundsterling tak banyak bergerak dari level rendahnya pasca pidato Gubernur Bank Sentral Inggris (BOE), Mark Carney, dini hari tadi (30/9) di Lloyd's of London yang sama sekali tak menyinggung masalah kebijakan moneter Inggris.
Pidato Carney Fokus Pada Perubahan Iklim
Semua perusahaan, menurut Carney, harus lebih terbuka mengenai "rekam jejak perubahan iklim" mereka demi menghindari perubahan mendadak dalam harga-harga aset yang berpotensi merusak kestabilan pasar.
Menurutnya, harga pada aset-aset seperti cadangan batu bara, minyak, dan gas perlu diubah untuk merefleksikan dampak perubahan iklim. Ini dimaksudkan agar bisa mereduksi risiko finansial yang besar, terutama bagi perusahaan-perusahaan asuransi Inggris dan investor-investor lain.
"Risiko terhadap stabilitas finansial akan terminimalisasi apabila transisi dimulai sejak dini dan mengikuti alur yang dapat diprediksi," ungkap Carney dalam pidatonya tersebut.
Di samping itu, Mark Carney juga memperingatkan bahwa perubahan iklim akan mengarahkan dunia ke krisis finansial dan merosotnya standar hidup, kecuali jika para pemimpin negara bisa memastikan kinerja perusahaan-perusahaan di wilayahnya bebas polusi dengan memperketat uji emisi karbon.
Perubahan iklim dan pemanasan global dapat memberikan imbas yang serius bagi stabilitas finansial akibat besarnya biaya untuk penanggulangan kerusakan pada properti, perdagangan, klaim kompensasi, dan reassesment harga-harga aset, demikian urai Carney.
Sterling Netral
Pasca pidato tersebut, Poundsterling bergerak datar terhadap Dolar AS di posisi 1.5158, meski sempat mundur setelah penguatan Dolar pasca pidato Yellen pekan lalu. GBP/USD masih menjadi pair yang berperforma cukup apik dalam beberapa sesi terakhir. Menurut analisa dari John Cameron di Currencynews.co.uk, outlook untuk sterling cenderung akan netral menanti data survei Nationwide House Price besok.