EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,315.04/oz   |   Silver 27.58/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 2 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 2 jam lalu, #Saham AS

CPI Jerman Di Bawah Ekspektasi, Euro Tetap Menguat

Penulis

Euro tetap kokoh meski inflasi Preliminary Jerman lebih rendah daripada ekspektasi. Sebab. melemahnya Dolar AS menjadi isu yang lebih dominan di akhir tahun ini.

Seputarforex.com - CPI Jerman untuk bulan Desember 2018 tak mengalami pertumbuhan. Indeksnya tetap di level 0.1 persen, tak berubah dari angka bulan sebelumnya. Hasil tersebut lebih rendah dibandingkan ekpektasi kenaikan ke 0.3 persen. Sekedar informasi, CPI Jerman merupakan data tingkat inflasi yang biasanya dirilis dua kali, yakni dalam versi Preliminary dan Final. Preliminary CPI lebih berdampak karena dirilis paling awal, dan yang dijelaskan dalam berita ini adalah data tersebut.

cpi-jerman

 

EUR/USD Tetap Naik

Menyusul laporan CPI Jerman di atas, Euro tak terpengaruh dan tetap bergerak menguat. Hal ini cukup mengejutkan, mengingat Jerman adalah negara dengan perekonomian terbesar di Zona Euro, sehingga rilis data ekonomi dalam negeri tersebut biasanya dapat berdampak pada nilai tukar Euro.

Tampaknya, isu yang lebih mendominasi pasar forex saat ini adalah melemahnya Dolar AS, yang disebabkan oleh perlambatan kenaikan suku bunga The Fed di tahun depan. Euro sebagai salah satu rival USD pun menguat dalam beberapa hari terakhir. EUR/USD naik 0.11 persen ke 1.1441 saat berita ini ditulis, melanjutkan kenaikan signifikan yang terbentuk di hari sebelumnya.

eu

286811
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.