EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 155.850   |   GBP/USD 1.247   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,311.62/oz   |   Silver 27.92/oz   |   Wall Street 39,056.39   |   Nasdaq 16,302.76   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,187.94   |   Ethereum 2,973.66   |   Litecoin 81.64   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 1 hari, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 1 hari, #Saham AS

Deflasi: Zona Euro Akan Bernasib Sama Dengan Jepang Pada Tahun 1998

Penulis

Draghi berisiko mengulangi kesalahan yang sama dari Bank Sentral Jepang, yaitu dengan mengesampingkan ancaman deflasi dan menggencarkan program pelonggaran kuantitatif.

Sebuah catatan sejarah dari Presiden Bank Sentral Jepang yang pernah dilaporkan pada bulan Januari 1998, berbunyi,"Saat ini, belum ada alasan bagi kami untuk mengekspektasikan bahwa harga-harga barang akan merosot drastis serta untuk mengerahkan kebijakan tekanan deflasi dalam ekonomi secara keseluruhan." demikian yang dinyatakan oleh Presiden BOJ saat itu, Yasuo Matshusita.

eurozone_deflation
Namun, kenyataannya ironis. Enam bulan sejak Mashusita menyuarakan hal tersebut, harga-harga barang di Jepang justru jatuh drastis dan menandai awal era deflasi di Negara Matahari Terbit sejak tahun 1998.

Apa yang diungkapkan oleh Mashusita nampaknya diulangi secara jelas oleh Mario Draghi, Presiden ECB. Menurut para ekonom dari Barclays Plc, Morgan Stanley, dan JPMorgan, Presiden ECB Mario Draghi berisiko mengulangi kesalahan yang sama dari Bank Sentral Jepang, yaitu dengan mengesampingkan ancaman deflasi dan jusru menggencarkan program pelonggaran kuantitatif.

Menurut Bloomberg, kesamaan antara kondisi ekonomi Jepang pada tahun 1990 dengan kondisi Eropa saat ini adalah sebagai berikut:
1. Lemahnya ekspansi ekonomi setelah serangkaian keputusan mengejutkan
2. Keengganan bank untuk memberikan pinjaman
3. Meningkatnya nilai tukar mata uang
4. Kebijakan moneter yang masih terus diperdebatkan

Joachim Fels, Kepala ekonom internasional di Morgan Stanley London mengatakan,"Risiko 'Japanifikasi' terhadap Zona Euro sangatlah tinggi dan cenderung terus meningkat." Fels memperkirakan Zona Euro akan megalami kemerosotan harga hingga 35 persen. Fels menambahkan bahwa pada tahun 1998, Jepang juga tidak menyadari sinyal-sinyal deflasi, sama seperti sikap ECB saat ini.

BOJ yang saat itu terlalu cepat berpuas diri akhinya melukai perekonomiannya sendiri, bahkan sempat tertinggal oleh perkonomian Cina karena perusahaan-perusahaan akhirnya mengambil langkah untuk mem-PHK karyawannya untuk mengantisipasi harga barang yang diproduksinya akan menjadi semakin murah. Demikian pula para konsumen, mereka cenderung untuk menahan uang yang mereka miliki dengan harapan bahwa harga akan turun lagi.

163656
Penulis

SFN merupakan hasil kerjasama beberapa personel tim Seputarforex untuk mengulas berita-berita terkini di bidang forex maupun saham.