EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.03/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 5 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Melemah Terbelit Keruwetan Stimulus AS

Penulis

Pemerintah AS belum satu suara soal stimulus. Akibatnya, Dolar AS kalah unggul dari Euro dan mata uang mayor lainnya.

Seputarforex - Dolar AS semakin melemah di sesi perdagangan Rabu (22/Juli) malam ini. Permasalahan stimulus tambahan AS yang belum sejelas stimulus Uni Eropa, membuat USD kalah pamor dibanding EUR. Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY) turun 0.17 persen ke 94.99, melanjutkan penurunan 0.69 persen kemarin.

Dalam pertemuan yang digelar kemarin malam, Partai Republik dan Demokrat masih bersilang pendapat mengenai besaran anggaran tambahan dana untuk penanggulangan pandemi. Selain itu, dua partai dominan di AS tersebut belum menemukan titik temu soal perpanjangan tunjangan pengangguran bagi korban PHK karena pandemi, serta permasalahan dana tambahan bagi sektor pendidikan.

Ketua House of Representatives AS, Nancy Pelosi, mengatakan bahwa paket stimulus $1 triliun yang ditawarkan oleh Republikan tidak akan cukup untuk menalangi kebutuhan AS. Dua bulan lalu, House of Representatives yang didominasi oleh Partai Demokrat sudah mengajukan proposal dana sebesar $3 triliun. Sayangnya, usulan tersebut diabaikan oleh Senat, badan yang didominasi oleh oposisi Demokrat.

Terlepas dari permasalahan politik, indikator ekonomi AS yang dirilis malam ini pun tak terlalu menggembirakan. Meskipun meningkat dibandingkan bulan Mei, Existing Home Sales di bulan Juni hanya bertambah 4.72 juta unit, lebih sedikit dibandingkan ekspektasi 4.77 juta unit.

 

Dolar AS Tak Berdaya Melawan Euro

EUR/USD menguat 0.39 persen ke 1.15761, mendekati level tinggi selama setahun. Kemarin, para petinggi Uni Eropa telah mengumumkan kesepakatan soal dana bantuan pandemi sebesar 750 miliar Euro, dengan 390 miliar di antaranya akan diberikan sebagai hibah kepada negara-negara anggota dengan ekonomi lemah.

eu

Menurut Shane Oliver, analis AMP Capital, pelemahan Dolar AS hari ini diakibatkan oleh bangkitnya sentimen Risk Appetite. Dolar AS yang sedang berfungsi sebagai safe haven, kalah pamor dibandingkan dengan Euro. Dari segi stimulus pun, Amerika Serikat belum menemukan kesepakatan seperti Uni Eropa.

"Ironisnya, pelemahan Dolar semakin dibebani pula oleh (keruwetan) pemerintah AS soal stimulus. (Penyelesaian perkara itu) belum sesukses yang dilakukan oleh Uni Eropa," kata Oliver.

Download Seputarforex App

293293
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.