Dolar AS berkubang dalam level rendah empat minggu terhadap mata uang-mata uang di hari Selasa (07/Juni) pagi ini setelah pidato Ketua Federal Reserve, Janet Yellen, di Philadelphia malam tadi gagal untuk melemparkan pelampung bagi Greenback yang hampir kembali tenggelam.
Indeks Dolar, yang merekam jejak mata uang AS terhada enam mata uang mayor lainnya, naik 0.1 persen menuju level 93.958, tapi masih belum jauh dari level rendah malam tadi di angka 93.745, level terendah sejak tanggal 11 Mei.
Sementara itu, Yellen masih percaya diri akan outlook perekonomian AS secara keseluruhan dan mengatakan bahwa FED masih berkesempatan menaikkan tingkat suku bunga. Namun, Ketua Bank Sentral AS wanita pertama itu tak memberikan petunjuk yang baru tentang waktu pelaksanaan kenaikan suku bunga, meski memperingatkan bahwa data ketenagakerjaan AS bulan lalu mengecewakan. (Baca juga: Meski Kecewa Pada Data Tenaga Kerja, Rosengren FED Masih Yakini Kenaikan Suku Bunga)
Harapan Kenaikan Suku Bunga Bulan Ini Pupus
Dolar AS berada di bawah tekanan semenjak angka NFP AS untuk bulan Mei yang dilaporkan pada hari Jumat lalu menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang paling lambat dalam lebih dari lima tahun terakhir di bulan Mei, yang berakibat pada memudarnya harapan akan kenaikan tingkat suku bunga AS dalam waktu dekat. Bahkan sebelum pidato Yellen pun, sebenarnya para trader sudah menghapus perkiraan mereka akan kesempatan kenaikan tingkat suku bunga The Fed dalam rapat FOMC pekan depan.
Terhadap Yen, USD/JPY makin terpuruk dengan tergelincir 0.3 persen lagi pagi ini menuju angka 107.31 yen, meski masih cukup jauh di atas level terendah 106.35 yang tersentuh sesaat setelah buruknya laporan NFP AS diumumkan akhir pekan lalu. EUR/USD naik 0.1 persen ke angka 1.1361, kembali menuju level tinggi, dimana level tertinggi sesi perdagangan sebelumnya adalah posisi 1.1393.
Sedangkan GBP/USD, yang mana Poundsterling sedang berjibaku dengan hasil pemungutan suara sementara yang memenangkan Brexit, mulai stabil dengan menambah perolehan 0.2 persen ke angka 1.4462 setelah terpukul jautuh ke level rendah 1.4352 pada hari Senin kemarin, titik nadir terdalam sejak tanggal 16 Mei.
Sementara AUD/USD naik 0.1 persen ke kisaran 0.73723 menjelang hasil Kebijakan Bank Sentral Australia (RBA) siang ini.
Dolar Bisa Melorot Lagi
Menurut Kathy Lien, ekonom di BK Asset Management dalam catatannya pada Reuters, penurunan Dolar AS setelah pidato Yellen malam tadi terbilang tak terlalu signifikan, tetapi peringatan Yellen tentang data ketenagakerjaan yang berpadu dengan turunnya ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga FED bulan Juli berpotensi menjadi faktor yang memelorotkan Greenback lagi.