Dolar AS memulai hari Kamis (19/03) ini dengan kelemahan menyusul pengumuman FOMC dini hari tadi. Para investor memulai pemasangan harga hari ini lebih lambat dari biasanya di tengah sinyal melambatnya laju kenaikan tingkat suku bunga AS.
Euro yang sebelumnya jatuh terpuruk terhadap Dolar, kini mendapat energi untuk meniti kenaikan ke posisi 1.0880 atau telah melompat 2.8 persen dari posisinya pada Rabu kemarin. Sedangkan terhadap Yen, Dolar AS pun meluncur turun ke level 119.80 dari level 121.00 sebelum The Fed mengumumkan pernyataannya.
Yield-yield obligasi jangka pendek AS menghadapi kemerosotan terbesar mereka dalam enam tahun terakhir setelah Federal Reserve memangkas proyeksi mereka terhadap inflasi dan pertumbuhan. The Fed juga menyatakan bahwa tingkat pengangguran dapat merosot lebih jauh daripada perkiraan sebelumnya, tanpa berisiko menaikkan inflasi.
Kemerosotan yield tersebut diibaratkan seperti menarik karpet tempat Dolar berdiri sehingga mata uang AS tersebut terpelanting, karena para investor masih memasang posisi long secara masif pada Dolar AS, dengan eskpektasi keuntungan dari tingkat suku bunganya dapat bertambah besar. Ketua The Fed, Janet Yellen, menyebutkan bahwa pihaknya merasa tak nyaman dengan penguatan Dolar AS, dan menyinggung terperosoknya ekspor dan menurunnya tekanan inflasi.