Kuatnya sektor ketenagakerjaan AS dan lemahnya data impor China yang dilaporkan pada akhir pekan kemarin, menekan Dolar Australia hingga ke bawah level 0.78 pada hari Senin ini. AUD/USD diperdagangkan pada 0.7765 pada siang hari ini setelah ditutup di kisaran 0.785 pada hari Jumat kemarin.
Tiongkok merupakan negara partner perdagangan nomor satu bagi Australia. Minggu kemarin ekspor China tercatat anjlok hingga 3.2 persen pada bulan Januari dan impornya merosot hingga 19.7 persen dalam term Yuan, dengan neraca perdagangan secara kesuluruhan positif $60.3 miliar.
Sedangkan penguatan Dolar AS sebagai rival Dolar Australia disebabkan oleh data Non Farm Payroll AS. Dilaporkan oleh Departemen Ketenagakerjaan AS di Washington bahwa ada 257,000 lapangan kerja ditambahkan di AS pada bulan Januari lalu, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi kenaikan sebanyak 230,000.
Stevens Sambut Internasionalisasi Renminbi
Sementara itu, Gubernur Bank Sentral Australia (RBA), Glenn Stevens, menyampaikan pidatonya terkait kebijakan moneter RBA pekan lalu dan komentarnya mengenai internasionalisasi mata uang China.
Berbicara dalam event peluncuran Bank of China di Sydney, Glenn Stevens mengatakan bahwa dalam jangka panjang, perusahaan-perusahaan China berpeluang besar meningkatkan perdagangan mereka dengan perusahaan-perusahaan Australia dengan diinternasionalkannya Renminbi.
Meluncurnya Renminbi ke kancah internasional memang menjadi perbincangan hangat di kalangan pengamat ekonomi internasional saat ini. Namun, bagi Australia, hal ini memiliki arti khusus, mengingat China adalah tujuan ekspor komoditas utama Australia, seperti batu bara dan bijih besi.
Stevens menambahkan bahwa RBA siap sedia untuk memfasilitasi bisnis-bisnis yang menggunakan mata uang Renminbi. RBA sendiri telah membangun swap line antara mata uang Dolar Australia dengan Renminbi, menggandeng People's Bank of China (PBoC) pada tahun 2012 sehingga memungkinkan sejumlah institusi finansial Australia untuk berinvestasi dengan persetujuan sekuritas China Daratanyang berada di bawah "Renminbi Qualified Foreign Institutional Investor Scheme".