EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,377.53/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 4 jam lalu, #Saham AS

Dolar Loyo, Probabilitas Fed Hike Minggu Depan Hanya 12 Persen

Penulis

Dolar AS sedikit loyo di sesi perdagangan hari Jumat (16/September) ini setelah data ekonomi AS dilaporkan mengecewakan dan makin mengikis ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga AS pekan depan, yang sebelumnya juga sudah dianggap memiliki peluang yang kecil.

Dolar AS sedikit loyo di sesi perdagangan hari Jumat (16/September) ini setelah data ekonomi AS dilaporkan mengecewakan dan makin mengikis ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga AS pekan depan, yang sebelumnya juga sudah dianggap memiliki peluang yang kecil. Di sisi lain, harga komoditas memberikan energi bagi Dolar-Dolar Komoditas seperti Aussie dan Loonie.

dolar_as

Pergerakan mata uang-mata uang mayor dalam minggu ini terkurung dalam range yang relatif sempit dengan mood wait-and-see menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Jepang (BoJ) dan FOMC The Fed pada tanggal 20-21 September mendatang.

Euro bergerak datar setelah naik 0.1 persen ke posisi 1.1248 per Dolar AS. Saat berita ini ditulis siang ini, EUR/USD diperdagangkan pada harga 1.1240. USD/JPY melandai 0.1 persen ke posisi 101.935 yen setelah mengendur 0.3 persen malam tadi. Pair tersebut sedang dalam jalur penurunan 0.8 persen pekan ini dengan Yen Jepang yang jadi menarik karena sentimen penghindaran risiko yang terbaru.

Greenback tergelincir setelah data ekonomi yang diterbitkan oleh AS menunjukkan bahwa penjualan ritel negara tersebut jeblok lebih dalam daripada ekspektasi di bulan Agustus, di tengah lemahnya pembelian mobil dam barang-barang lainnya. Pasar finansial pun memasang peluang kenaikan suku bunga The Fed minggu depan sebesar 12 persen saja, turun lagi dari peluang sebesar 15 persen sebelumnya, demikian menurut CME FedWatch tool.


Waspadai Kabar Spekulatif

"Dengan USD/JPY yang masih fokus pada ekuitas dan yield obligasi pemerintah Jepang, maka kemungkinan ada pergerakan naik menuju 102 yen sebelum kebijakan moneter BoJ," kata Masafumi Yamamoto, Kepala Ahli Strategi Forex di Mizuho Securities Tokyo yang dikutip oleh Reuters. "Akan tetapi, ada risiko pasar yang bereaksi pada laporan-laporan spekulatif mengenai The Fed dan BoJ sebelum rapat kebijakan moneter dilaksanakan."

Di sisi lain, AUD/USD stabil di kisaran 0.7513 setelah mencetak perolehan sebanyak 0.7 persen Kamis kemarin. Aussie, yang sensitif terhadap sentimen risiko, terjun ke level rendah tujuh minggu di angka 0.7443 di awal pekan ini. Akan tetapi, salah satu mata uang komoditas kemudian kembali meraih perolehan seiring naiknya harga tembaga dan minyak mentah.

272643
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.