Dolar AS masih betah bertengger di level tinggi satu bulan terhadap mata uang-mata uang mayor di hari Selasa (26/05) pagi ini, masih dalam sesi bid meskipun AS dan Inggris masih liburan dalam rangka Memorial Day. Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Greenback terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya, terakhir diperdagangkan pada 96.381, tak jauh dari level tinggi 96.475 yang tercapai di akhir sesi Asia kemarin, ketika Dolar AS bullish pasca komentar hawkish yang dilontarkan oleh Janet Yellen.
Pidato Fischer
Dolar hanya mencetak sedikit gelombang, masih terdukung oleh pernyataan Ketua The Fed tersebut mengenai kenaikan suku bunga tahun ini. Selain itu, Presiden Bank Sentral untuk wilayah Cleveland, Loretta Mester, mengatakan bahwa waktu semakin dekat, bagi The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga. Sedangkan Wakil Ketua The Fed, Stanley Fisher, mencatat bahwa The Fed masih memperdebatkan apakah kenaikan tingkat suku bunga akan dilakukan lebih awal secara gradual, ataukah masih lama namun dengan tingkat yang langsung tinggi.
EUR/USD merosot hingga 0.40 persen ke level rendah satu bulan di angka 1.0969 akibat proyeksi tentang kebangkrutan Yunani. Pada hari Minggu lalu, Mendagri Yunani, Nikos Voutsis memperingatkan bahwa negara Mediterania ini tidak akan mampu untuk membayar utangnya sebesar 305 juta Euro kepada IMF sesuai dengan tenggat waktu 5 Juni mendatang apabila para petinggi Yunani dan para kreditor tak segera mencapai kesepakatan.
GBP/USD juga mengalami penurunan sebanyak 0.22 persen ke 1.5464. Terhadap Yen dan Franc, Dollar juga unggul dengan USD/JPY di level tinggi 121.50 dan USD/CHF di 0.9439. Sedangkan, Dolar Australia dan Dolar New Zealand cukup flat terhadap greenback dengan AUD/USD di 0.7827 dan NZD/USD di 0.7311.