NZD/USD meningkat 0.10 persen di penghujung sesi perdagangan Asia Selasa (07/Juni) siang ini untuk diperdagangkan di angka 0.6928. Sentimen terhadap Dolar AS masih rentan terkait pudarnya ekspektasi kenaikan suku bunga FED bulan ini menyusul pidato Janet Yellen malam tadi yang tidak memberikan keterangan waktu pelaksanaan kenaikan tingkat suku bunga.
Tumbang Terhadap Dolar Australia Pasca RBA
Akan tetapi, Dolar New Zealand harus tumbang terhadap Dolar Australia setelah Bank Sentral Australia (RBA) memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunganya bulan Juni ini, dan mengecewakan para trader yang mengekspektasikan pemotongan suku bunga tambahan setelah Mei kemarin.
Dolar New Zealand jeblok menuju level 0.9332 per Dolar Australia pada pukul 5 sore waktu Wellington hari ini, dari sebelumnya di angka 0.9374, beberapa saat sebelum pernyataan RBA dan dari angka 0.9438 yang tercapai kemarin.
Tingkat suku bunga Australia masih dipertahankan pada level 1.75 persen. Bank Sentral Australia pun tampak tidak memberikan sinyal akan pemotongan suku bunga lagi. Pasar memperkirakan kemungkinan waktu pelaksanaan pemtongan suku bunga RBA lagi adalah pada rapat RBA pada bulan Agustus mendatang, tepatnya setelah dirilisnya laporan CPI untuk bulan Juni pada akhir Juli nanti.
Nantikan Kebijakan RBNZ
Sementara itu, faktor pemicu pergerakan Kiwi dari New Zealand sendiri tampak minor sejak kemarin menyusul libur nasional New Zealand dalam rangka Queen's Birthday. Meski demikian, para trader NZD sekarang memusatkan perhatian mereka pada laporan kebijakan moneter Bank Sentral New Zealand (RBNZ) pada hari Kamis mendatang.
Gubernur Graeme Wheeler diperkirakan akan mempertahankan suku bunga OCR mengingat perekonomian New Zealand yang masih melaju sesua harapan dan pasra perumahan belum memerlukan stimulus.
"Pasar mungkin terlanjur mengatisipasi sejumlah bentuk stimulus dari RBA dalam bentuk pemtongan suku bunga dan kami melihat kemungkinan para trader yang menghitung ulang harga Dolar Australia sehubungan dengan sentimen RBA yang sedikit hawkish," tutur Sheldon Slabbert di CMC Markets. Slabbert memperkirakan pasar akan menunggu hingga Kamis nanti.