EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,306.07/oz   |   Silver 27.56/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 47 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 48 menit lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 49 menit lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 49 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 8 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 8 jam lalu, #Saham AS

Dolar Terombang-ambing Di Tengah Ancaman China Atas Taiwan

Penulis

Isu suku bunga The Fed dan risiko resesi global masih menjadi sorotan utama, sementara pelaku pasar memantau tensi geopolitik di Asia Timur.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) kemarin sempat beranjak dari level terendah sebulannya. Akan tetapi, posisinya mundur lagi pada kisaran 106.30-an pada perdagangan hari ini (3/Agustus). Isu suku bunga The Fed dan risiko resesi global masih menjadi sorotan utama, sementara pelaku pasar cenderung wait-and-see dalam memantau tensi geopolitik di Asia Timur.

DXY DailyGrafik DXY Daily via TradingView

Realisasi kunjungan ke Taiwan oleh Ketua House of Representatives AS, Nancy Pelosi, kemarin memicu amarah China. Ini merupakan kunjungan pertama pejabat paling senior AS di Taiwan sejak 1997. Pelosi juga menduduki posisi ketiga dalam urutan suksesi kepresidenan AS, sehingga kunjungannya memiliki implikasi politis yang sangat luas.

China telah menyampaikan protes keras kepada AS sejak pekan lalu, tetapi tak memperoleh tanggapan positif. Konsekuensinya, kunjungan Pelosi disambut dengan senjata. Jet tempur China melintasi selat Taiwan, sementara militer China bersiaga untuk melaksanakan "operasi militer tertarget" sebagai respons atas kunjungan Pelosi. Kantor berita Xinhua juga melaporkan rencana uji peluncuran rudal serta latihan militer lain di sekitar Taiwan dalam pekan ini.

Reaksi pasar sejauh ini masih minim, karena reaksi China masih selaras dengan ekspektasi pasar sebelumnya. Namun, para trader dan investor terus memantau perkembangan situasi di Selat Taiwan.

"Pasar menjadi sedikit lebih santai, mungkin karena situasi AS-China," kata Sim Moh Siong, pakar strategi mata uang di Bank of Singapore, sebagaimana dilansir oleh Reuters, "Saya pikir pasar bersiap-siap mungkin untuk (mengantisipasi) hasil yang lebih buruk, mungkin tidak ada berita adalah (justru) kabar baik."

Sejumlah pejabat The Fed kemarin menegaskan komitmen untuk menaikkan suku bunga. Seolah membantah pesimisme pasar pasca-rapat FOMC pekan lalu, Mary Daly dan Charles Evans menyatakan bahwa mereka bersama rekan-rekan tetap teguh dan "sepenuhnya bersatu" untuk menaikkan suku bunga ke tingkat yang lebih tinggi.

Pernyataan keduanya berkontribusi mengatrol yield obligasi US Treasury ke kisaran 2.754%. Di sisi lain, posisi greenback pada mayoritas pasangan mata uang mayor hanya menunjukkan sedikit perubahan. Pelaku pasar mungkin membutuhkan referensi tambahan dari sejumlah data ekonomi AS yang akan dirilis selama beberapa hari ke depan guna menentukan langkah berikutnya, khususnya Non-farm Payroll.

Download Seputarforex App

298037
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.