Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Mario Draghi, menyatakan dalam konferensi pers reguler rapat kebijakan moneter ECB malam kemarin (21/04) bahwa dirinya akan memberikan perhatian khusus demi memerangi inflasi rendah di Zona Euro. Di samping itu, bank juga siap untuk kembali mengambil tindakan apabila dibutuhkan meski juga mengingatkan masyarakat untuk bersabar setelah kebijakan agresif bulan lalu.
ECB v Jerman
Kebijakan moneter longgar ECB terus dihujani kritik dari Jerman yang mengatakan bahwa suku bunga Euro yang terpuruk di dasar seperti saat ini merugikan para penyimpan uang di bank, terutama kritik dari Menkeu Jerman yang menyebut bahwa suku bunga rendah menyebabkan masalah yang luar biasa bagi bank-bank Jerman dan para pensiunan, sehingga membuat warga Jerman makin skeptis terhadap kebijakan ECB.
Draghi pun menggunakan kesempatan konferensi pers kemarin untuk melawan kritik-kritik tersebut. Setelah mempertahankan suku bunga tetap di kisaran nol, Draghi menekankan bahwa kebijakan longgar ini dibutuhkan untuk mencapai inflasi kembali sesuai dengan target yang diterapkan oleh bank sentral yang masih di bawah namun sudah mendekati 2 persen. Untuk saat ini, inflasi masih berjalan dengan baik meski ada kemungkinan kembali ke level negatif dalam beberapa bulan ke depan, tambah Draghi.
ECB Tunduk Pada Hukum, Bukan Pada Politisi
Pimpinan bank sentral Zona Euro itu memperingatkan bahwa pihak-pihak yang mengancam independensi ECB dengan melayangkan kritik-kritik tertentulah yang justru sedang memperburuk masalah ekonomi Eropa. "Kami mendapat mandat untuk mengejar stabilitas harga bagi (seluruh negara anggota) Euro, bukan hanya untuk Jerman," kata Draghi. "Kami tunduk pada hukum, bukan pada para politisi, karena kami (adalah badan yang) independen seperti yang dinyatakan oleh undang-undang."
Menanggapi kritik Draghi, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, ECB memang "merdeka" dalam menentukan kebijakan, tetapi, sah-sah saja jika Jerman mendiskusikan sejauh mana suku bunga sudah jatuh. Jadi ECB tidak perlu bingung atau tidak perlu merasa bahwa kebebasan kebijakan ECB sedang diinterfensi, kata Merkel dalam kunjungannya ke Belanda.