Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk tetap menjaga tingkat suku bunga pada level rendah saat ini di 0.05 persen, sesuai dengan ekspektasi. ECB juga tidak menyangkal spekulasi yang menyebutkan bahwa pihaknya akan mengakhiri kebijakan pelonggaran moneter luar biasa secara lebih cepat dari perkiraan. Pada hari Rabu menjelang rapat ini digelar, salah seorang pejabat Bank Sentral Slovenia, Bostjan Jazbec, mengindikasikan bahwa ECB dapat mengurangi laju pelonggaran apabila target untuk mengeluarkan Zona Euro dari deflasi sudah mendekati berhasil.
QE Akan Berakhir Lebih Cepat?
"Saya cukup terkejut dengan perhatian terhadap kemungkinan berakhirnya (QE) lebih cepat," kata Draghi. "Hal ini seperti bertanya pada diri sendiri setelah (berlari) 1,000 (meter), kapan kita akan menyelesaikan marathon ini". Presiden ECB Mario Draghi sendiri menambahkan, kebijakan stimulus moneter yang telah dilaksanaan saat ini sedang dalam progres.
Konferensi Draghi setelah rapat yang digelar pada Rabu (16/04) malam hari tadi sempat mengalami kekacauan akibat tindakan seorang wanita yang melakukan aksi protes dengan naik ke meja dewan ECB dan menyiram Mario Draghi dengan confetti. Setelah pemrotes tersebut diamankan, konferensi pun dilanjutkan. Draghi berjanji untuk terus menjalankan program money-printing atau pencetakan uang dalam kerangka QE secara tegas. Ia yakin bahwa program QE sebesar 60 miliar Euro per bulan, yang mulai dilaksanakan pada awal Maret lalu dan dijadwalkan untuk berakhir pada September 2016, akan mencapai kesuksesan.
Terkait Yunani, Draghi melanjutkan dukungannya pada negara yang masih terbelit masalah utang tersebut dengan menyatakan akan memberi bantuan dana jika dibutuhkan. EUR/USD naik 0.28 persen ke 1.0686 di sesi perdagangan Eropa sore hari kemarin dan memangkas kerugian yang terbentuk sebelumnya. Pagi ini pair tersebut diperdagangkan pada 1.0721 atau naik 0.35 persen.
