EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,418.77/oz   |   Silver 32.15/oz   |   Wall Street 40,027.44   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,266.69   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   AUD/JPY bergerak di bawah 104.50 setelah Tiongkok memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF berada di Sekitar 0.9100 dengan sentimen positif, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD dapat terkoreksi lebih rendah jika gagal menembus level 1.2700, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Potensi bullish EUR/USD masih ada menjelang pidato The Fed, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 12 jam lalu, #Saham AS

Ekspor China Lanjutkan Trend Positif, Impor Semakin Turun

Penulis

Ekspor China kembali naik pada bulan April berkat pengiriman barang manufaktur dan komponen otomotif. Di sisi lain, penurunan impor semakin dalam.

Seputarforex - Pada hari Selasa (09/Mei), Biro Statistik Nasional China merilis data perdagangan yang mencatatkan kenaikan ekspor sebesar 8.5 persen secara tahunan pada bulan April. Angka ini berhasil melampaui proyeksi 8.0 persen dan melanjutkan trend positif dari periode sebelumnya.

Ekspor China Lanjutkan Trend Positif, Impor Turun Semakin Dalam

Secara volume, ekspor bulan lalu mencapai US$295.42 miliar. Sebagian besar ekspor berasal dari pengiriman barang-barang manufaktur dan komponen otomotif. Salah satunya adalah pengiriman baterai mobil listrik (EV) yang melonjak 54.8 persen pada kuartal I/2023.

Lonjakan pesat pengiriman baterai EV China sejalan dengan semakin populernya penggunakan mobil listrik di banyak negara. Hanya saja, analis memperkirakan jika China masih perlu lebih banyak waktu untuk dapat menguasai pasar mobil listrik dunia.

Di sisi downside, outlook ekspor China berpotensi mengalami perlambatan karena trend perpindahan industri pakaian dan furnitur ke Meksiko dan sebagian Asia Tenggara.

Analis juga memperingatkan jika kondisi perekonomian global yang tengah dibayangi risiko perlambatan dapat memukul sektor ekspor China. Melambatnya laju pemulihan ekonomi China di awal kuartal kedua tahun ini pun bisa membebani prospek permintaan domestik pada bulan-bulan mendatang.

Sementara itu, impor China bulan lalu merosot 7.9 persen dari tahun sebelumnya. Angka ini lebih buruk ketimbang ekspektasi penurunan 5.0 persen dan terjun bebas dari penurunan 1.4 persen di periode sebelumnya. Perlu diketahui, sektor impor China sudah berada dalam teritori negatif selama beberapa bulan terakhir. Bahkan, impor China jeblok hingga 21.4 persen pada bulan Januari lalu. Ini merupakan penurunan terbesar sejak Maret 2020 (awal pandemi COVID).

Kenaikan ekspor yang tidak diikuti oleh peningkatan impor membuat surplus neraca perdagangan China meningkat dari US$88.19 miliar menjadi US$90.21 miliar pada bulan April. Angka ini lebih baik dari ekspektasi ekonom yang memperkirakan surplus sebesar US$71.6 miliar saja.

Download Seputarforex App

299368
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.