EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,414.41/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 67,051.87   |   Ethereum 3,094.12   |   Litecoin 84.19   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 1 hari, #Saham AS

Ekspor Jepang Meningkat Di Tengah Ancaman Proteksionisme AS

Penulis

Jika proteksionisme mengarah pada penguatan Yen yang tidak diharapkan, maka itu akan menjatuhkan momentum kenaikan ekspor Jepang, kata analis senior.

Seputarforex.com - Ekspor Jepang dilaporkan meningkat untuk pertama kalinya dalam 15 bulan terakhir pada Desember, terutama didorong oleh penjualan barang-barang elektronik dan onderdil mobil. Laporan tersebut dianggap sebagai sinyal positif bagi Jepang yang perekonomiannya bergantung pada ekspor, di tengah ancaman proteksionisme dari AS. Kebijakan proteksionisme berpotensi merugikan Jepang dan membuat permintaan eksternal lesu.

ekspor-jepang

Data dari Kementerian Keuangan Jepang yang dirilis pada hari Rabu (25/Jan) pagi ini menunjukkan bahwa ekspor naik 5.4 persen YoY pada bulan Desember, dibandingkan dengan kenaikan tahunan sebesar 1.2 persen yang diekspektasikan oleh para ekonom Reuters. Angka tersebut menyusul penurunan 0.4 persen yang terjadi pada bulan November.

Volume pengiriman barang ke luar Jepang melonjak hingga 8.4 persen dari satu tahun sebelumnya, sehingga menjadi kenaikan yang kedua kalinya dalam dua bulan berturut-turut. Hal ini menandakan adanya kenaikan dalam permintaan eksternal.


Kekhawatiran Terhadap Proteksionisme

Data perdagangan kali ini menjadi kabar baik bagi Bank Sentral Jepang (BoJ), yang memang menginginkan peningkatan sebelum rapat kebijakan minggu depan. Namun, kekhawatiran akan kebijakan proteksi dagang yang akan dilancarkan oleh Presiden AS, Donald Trump, makin menaikkan ketidakpastian global. Sebagai langkah pertama, Trump telah menarik AS keluar dari pakta perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP) Senin kemarin.

"Permintaan global sedang menguat karena negara-negara berkembang di Asia sedang mengejar pemulihan yang sedang terjadi di negara-negara maju," kata Takeshi Minami, Kepala Ekonom Norinchukin Research Institute yang diktuip oleh Reuters. "Jika perdebatan tentang proteksionisme mengarah pada penguatan Yen yang tidak diharapkan, maka itu akan menjatuhkan momentum terhadap kenaikan ekspor Jepang," tambahnya.

USD/JPY diperdagangkan melemah pada pagi ini di angka 113.465 dari high di angka 113.990 yang tergapai dalam sesi perdagangan sebelumnya.

277343
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.