Emas bangkit pada Kamis (23/10) ini setelah dibenamkan oleh cerahnya data ekonomi AS malam tadi. Kerugian terbesar dalam dua minggu terakhir masih tertutupi oleh banjirnya permintaan dari India dalam rangka perayaan Diwali. Emas batangan untuk pengiriman segera mengalami pningkatan 0.1 persen ke posisi $1,242.66 per ons pada pukul 09:39 Waktu Singapura.
Padahal sebelumnya, harga emas sempat jeblok 0.3 persen dan merupakan kemerosotan yang terbesar sejak tanggal 3 Oktober akibat menguatnya Dolar AS dan lemahnya permintaan.
Di Comex NYMEX, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember diperdagangkan seharga $1,242.00 per troy ons, menurun 0.28 persen. Pada malam tadi, emas menghujam posisi $1,241.70 akibat solidnya inflasi Amerika Serikat sehingga permintaan terhadap Dolar AS bertambah. Indeks harga konsumen AS pada bulan September year-over-year mengalami kenaikan 1.7 persen, lebih tinggi daripada ekspektasi yakni 1.6 persen.
Sentimen pasar kembali yakin bahwa The Fed akan mengakhiri program pembelian obligasinya (QE) pada akhir bulan ini dan menaikkan suku bunganya tahun depan. Jika Dolar AS menguat, maka harga emas akan melemah.