Emas menembus rekor tertinggi sembilan pekannya, berada pada level di atas USD 1,100 per troy ons. Para investor logam mulia beralih menuju aset safe-haven karen terpuruknya pasar modal global dan kekhawatiran pada kondisi ekonomi China.
Hari ini (8/1), spot emas terkoreksi 0.45 persen namun masih berada pada level tertinggi 1,104.00 Dolar AS per troy ons, setelah mengalami rally empat hari beruntun. Di bursa Comex, kontrak berjangka emas pengiriman bulan depan mendatar pada kisaran harga USD 1,104.50 per troy ons yang merupakan posisi paling tinggi seperti 9 pekan lalu. Selama seminggu ini, bullion mencatatkan kenaikan harga hampir 5 persen.
Saham-saham di bursa utama jatuh di hari Kamis (7/1), demikian juga harga minyak mentah yang menyentuh posisi terendah. Para investor semakin mencemaskan keadaan ekonomi China, Bank Sentral China (PBoC) telah menetapkan kurs Yuan lebih rendah selama delapan hari berturut-turut. Penurunan sebesar 0.5 persen yang dilakukan kemarin merupakan pengaturan kurs (fixing) harian terbesar sejak bulan Agustus 2015 lalu.
Adanya sentimen pengalihan resiko di pasar membuat emas yang dipandang sebagai investasi nilai lindung saat terjadi ketidakpastian politik dan keuangan, mengalami rally bersama dengan aset save-haven lain seperti Yen Jepang dan U.S. Treasuries. Aset di SPDR Gold Trust juga tercatat bertambah besar 0.65 persen menjadi 645.13 ton kemarin, kenaikan pertama dalam tiga pekan belakangan.
