Harga emas ter-quote stabil menguat pada sesi Asia Rabu (04/03) pagi dengan fokus investor yang menuju pada prospek permintaan di China dan India, dua negara konsumen emas terbesar dunia. Di divisi Comex New York, emas berjangka untuk pengiriman April diperdagangkan pada $1,203.50 per troy ons, atau naik tipis 0.01 persen.
Malam tadi, harga emas berjangka menurun cukup tajam akibat indeks Dolar AS yang mencapai level tertinggi dalam lebih dari 11 tahun. Harga logam mulia tersebut jeblok di bawah level rendah tujuh minggu, tepatnya di $1,195 per ons selama perdagangan sesi Eropa, sebelum naik kembali mendekati $1,215 selama awal pembukaan Sesi Amerika. Harga emas melemah sesaat menjelang pidato PM Israel Benjamin Netanyahu.
Sementara itu, emas spot sedikit berubah ke level $1,204.55 per ons pada pukul 07:35 WIB pagi tadi, Pada sesi sebelumnya, emas meluncur turun ke level rendah satu minggu di $1,194.90, sebelum memangkas kerugiannya hingga melonjak di atas level psikologis $1,200.
Awas Penguatan Dolar
Indeks Dolar telah mengumpulkan perolehan sebanyak 5.7 persen sejak awal tahun 2015, tertolong oleh membaiknya perekonomian AS dibandingkan dengan perekonomian negara-negara mayor lainnya, sehingga semakin membuka kesempatan bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan. Oleh karena itu, perekonomian yang mantap dapat melukai aset-aset non interest-bearing seperti bulion. Menguatnya Dolar AS juga mengurangi daya tarik emas sebagai hedging.
Menurut analis Reuters, para trader juga mengamati pergerakan Euro menjelang rapat ECB pada Kamis besok yang disusul dengan laporan Non Farm Payroll AS (NFP) pada hari Jumatnya.