Euro kembali terseret turun di sesi perdagangan Asia, Selasa (23/06) hari ini dengan para investor yang masih mengamati perkembangan perundingan darurat Yunani. Dan mata uang tersebut akhirnya hampir tak bergeming dari level rendahnya setelah pertemuan para petinggi Uni Eropa dan Yunani tersebut lagi-lagi menghadapi kegagalan.
Euro berada pada pada posisi 1.13210 terhadap Dolar AS, turun sejauh 0.26 persen dari level tinggi pada hari Senin di angka $1.14105. Selain dari ketidakpastian atas utang Yunani, pelemahan Euro juga didukung oleh menguatnya Dolar AS pasca laporan data Exisiting Home Sales AS yang menunjukkan lonjakan, serta menaikkan imbal hasil obligasi Pemerintah.
Terhadap Yen, Euro berada di angka 139.910, terkoreksi dari 140.630. Akan tetapi, EUR/JPY stabil di rentang 138.000-141.000 dalam bulan ini. Sementara itu, kesepakatan antara Yunani dan para kreditornya masih belum jelas, dimana kemarin, PM Alexis Tsipras mengajukan revisi proposal baru kepada para kreditor demi menghindarkan Yunai dari kemungkinan default. Indeks Dolar AS terdorong naik dari lemahnya Euro, dengan naik ke 94.307, dari level pada hari Senin yang hanya mencapai 93.806.
Bola Di Tangan Kreditor
Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan bahwa proposal baru Yunani tersebut "cukup bagus untuk didiskusikan lagi pada rapat selanjutnya". Sedangkan menurut Ketua IMF, Christine Lagarde, proposal baru tersebut masih membutuhkan banyak upaya untuk menyetujuinya. Hal ini berarti, kesepakatan tidak bisa tercapai pada hari ini, dan harus dilanjutkan besok hingga Jumat.
Menurut PM Yunani. Alexis Tsipras, kepada para wartawan dalam konferensi pasca rapat kemarin, proposal baru yang dikumpulkan kepada para kreditor kali ini diekspktasikan akan lebih meyakinkan para investor, dan dengan demikian, Tsipras menyatakan bahwa "bola" saat ini sepenuhnya berada di tangan para kreditor.