EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,439.35/oz   |   Silver 32.03/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 5 jam lalu, #Saham AS

Euro Makin Tertekan Merespon Penurunan Indeks ZEW Jerman

Penulis

Kepercayaan investor Jerman yang menurun dalam indeks ZEW berpotensi membuat ECB makin dovish. sehingga membuat EUR/USD tertekan.

Seputarforex - Euro melemah terhadap Dolar AS walaupun minat risiko sedang naik. Single Currency rupanya lebih mempertimbangkan potensi pengetatan moneter The Fed versus ECB ketimbang optimisme pasar terhadap minimnya dampak varian Omicron. Saat berita ini ditulis pada sesi perdagangan Selasa (07/Desember) malam, EUR/USD turun 0.31% ke 1.1250.

eurusd

 

Indeks ZEW Jerman Memburuk, ECB Bakal Tetap Dovish

Data ekonomi Zona Euro yang dirilis pada sore tadi mengonfirmasikan penurunan walaupun tidak serendah ekspektasi. Indeks ZEW Jerman turun dari 31.7 ke 29.9 di bulan Desember, lebih baik dari ekspektasi kemerosotan di 25.1. Meskipun demikian, penurunan ini tetap menunjukkan bahwa sentimen investor memburuk, salah satunya karena ancaman gelombang keempat infeksi COVID-19.

germanyzeweconomicsentimentindex

Menurut Achim Wambach selaku presiden direktur ZEW, ekonomi Jerman jelas masih tertekan oleh kasus infeksi COVID yang masih tinggi. Efek bottleneck dalam suplai turut membebani produksi dan perdagangan ritel sehingga berimbas pada aktivitas ekonomi.

"Penurunan ekspektasi ekonomi menunjukkan bahwa harapan akan pertumbuhan yang lebih kuat dalam enam bulan ke depan, mulai memudar. Ekspektasi pendapatan yang paling suram terjadi di sektor berorientasi impor dan konsumen," imbuh Wambach.

Data ekonomi yang melemah akan semakin memperkecil peluang ECB untuk memperketat kebijakan moneter. Dalam pidatonya di Kongres Perbankan 19 November lalu, Presiden ECB Christine Lagarde menegaskan bahwa bank sentral Eropa tidak akan menaikkan suku bunga setidaknya hingga akhir 2022. Ia menuturkan bahwa ECB tidak perlu terburu-buru mengimplementasikan pengetatan moneter yang prematur walaupun kenaikan inflasi sedang di atas wajar.

Sebaliknya, data ekonomi AS terus mendukung pengetatan moneter The Fed, khususnya percepatan tapering. Malam ini, defisit neraca perdagangan AS dilaporkan menyempit seiring dengan meningkatnya ekspor. Indeks Dolar pun menguat 0.2% dan semakin menekan Euro.

Download Seputarforex App

296927
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.