Euro jatuh ke level rendah 12 tahun pada Rabu (11/03) pagi ini, memperpanjang kemerosotan nilai tukarnya hanya beberapa hari setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memulai program pembelian obligasi sejumlah 1 triliun Euro.
ECB mulai mencetak uang untuk membeli surat-surat utang negara pada hari Senin lalu di tengah sedikitnya dukungan dari pertumbuhan dan sulitnya inflasi untuk beranjak naik dari bawah nol. Yield-yield obligasi dari hampir semua negara anggota Zona Euro tersebut jatuh ke level rendah overnight. Yield obligasi Jerman bahkan telah menurun hingga 0.237 persen, atau sekitar 16 basis poin pada pekan ini. Obligasi dua tahunan menawarkan yield negatif hingga 0.235 persen.
Masih Karena Yunani
Euro terus melorot terhadap Dolar AS ke $1.0666, memperpanjang penurunan pada hari Selasa lalu hingga 1.4 persen ke level rendah yang belum pernah terlihat sejak bulan April 2003. Penurunan terakhir ini membuka jalan bagi mata uang 19 negara tersebut hingga menyentuh $1.0501. Terhadap Sterling, Euro mencapai posisi 0.7079 dan menyentuh level rendah 18 bulan versus Yen di posisi 129.48.
Mata uang tunggal ini terus tertekan oleh ketidakpastian ekonomi yang terjadi, terutama dalam kaitannya dengan masalah utang Yunani menjelang lanjutan perundingan dengan para kreditor sore hari nanti. Sebagian pihak khawatir, Yunani akan keluar dari Zona Euro. Menteri Ekonomi Italia telah memperingatkan bahwa kemungkinan tersebut harus dihindari.