EUR/USD 1.072   |   USD/JPY 156.820   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,296.89/oz   |   Silver 26.69/oz   |   Wall Street 37,930.13   |   Nasdaq 15,983.08   |   IDX 7,234.20   |   Bitcoin 63,841.12   |   Ethereum 3,215.43   |   Litecoin 83.52   |   USD/CHF berada di atas level 0.9100, perhatian tertuju pada keputusan kebijakan The Fed, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling Kesulitan menemukan arah menjelang keputusan the Fed, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Fokus pada data Inflasi dan PDB zona Euro jelang peristiwa-peristiwa penting minggu ini, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Jerman naik 0.3% YoY di bulan Maret versus -2.7% sebelumnya, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi atau pelepasan unit bisnis GoTo Logistics (GTL), 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2024, turun 2.13% menjadi Rp81.2 triliun, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPS pada 3 Mei 2024 yang diperkirakan memutuskan alokasi dividen, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,144, sementara Nasdaq 100 mendatar di 17,908 pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones turun sedikit menjadi 38,543, 16 jam lalu, #Saham AS

Uni Eropa: Angka Pengangguran Halangi Titik Balik Ekonomi Eropa

Penulis

Komisi Uni Eropa menyatakan bahwa ekonomi Eropa telah mencapai "titik balik", tetapi, Zona Euro diperkirakan akan tumbuh lebih lambat daripada perkiraan sebelumnya. Komisi menyatakan bahwa ada sinyal-sinyal harapan yang mulai berwujud menjadi hasil yang positif. Meskipun demikian, dari 18 negara yang menggunakan Euro sebagai mata uang, diprediksikan hanya akan mengalami pertumbuhan

Komisi Uni Eropa menyatakan bahwa ekonomi Eropa telah mencapai "titik balik", tetapi, Zona Euro diperkirakan akan tumbuh lebih lambat daripada perkiraan sebelumnya. Komisi menyatakan bahwa ada sinyal-sinyal harapan yang mulai berwujud menjadi hasil yang positif.

UE
Meskipun demikian, dari 18 negara yang menggunakan Euro sebagai mata uang, diprediksikan hanya akan mengalami pertumbuhan sebanyak 1.1% tahun depan. Prediksi tersebut adalah revisi penurunan kedua untuk tahun 2014 yang dirilis pada tahun ini. Sebelumnya, pada bulan Mei Komisi Uni Eropa pernah meramalkan bahwa pertumbuhan pada 2014 akan mencapai 1.2%.

Komisi memperkirakan bahwa Zona Euro akan tumbuh 1.7% pada tahun 2015. Sedangkan, Uni Eropa secara keseluruhan akan mengalami pertumbuhan sebanyak 1.4% pada tahun 2014 dan 1.9% di tahun 2015 mendatang. Dari laporan tersebut, dapat dikatakan bahwa tahun ini pertumbuhan Euro dianggap datar, tetapi klaim pengangguran akan dipertahankan untuk tidak melebihi 11.15.

Dilansir dari BBC, Jonathan Loynes, kepala ekonom Eropa di Capital Economics berpendapat bahwa rendahnya prediksi pertumbuhan ekonomi mencerminkan adanya sebuah "kelesuan umum" yang terjadi dalam perekonomian zona Euro. "Norma-norma di zona Euro masih cukup memprihatinkan, walaupun prediksi secara umumnya tampak optimis." ungkap Loynes.

Ditinjau dari setiap negara secara individual, Komisi UE secara signifikan melakukan upgrade proyeksi, untuk Inggris dari 0,6% menjadi 1,3% pada tahun ini dan dari 1,7% menjadi 2,2% untuk tahun depan.

Sebuah laporan kepada BBC menyatakan bahwa, pertumbuhan Inggris pada tahun 2013 ini sudah lebih tinggi dari ekspektasi, sehingga menciptakan optimisme untuk pertumbuhan pada tahun berikutnya.

Terganjal Tingginya Pengangguran
Menurut Olli Rehn, komisioner untuk bagian kerja sama politik dan moneter, berpendapat bahwa walaupun secara keseluruhan Komisi UE yakin bahwa ekonomi Eropa mencapai titik balik, namun tingginya angka pengangguran masih menjadi ganjalan yang cukup krusial. Komisi UE saat ini mengekspektasikan bahwa persenstase pengangguran di kawasan Euro pada tahun depan akan mencapai 12.2%.

Dari data tersebut, ada wacana bahwa pemulihan untuk mengurangi angka pengangguran hanya meningkat setahap-demi setahap. Perolehannya tak terlalu signifikan, dan pada tahun 2015 diprediksikan hanya akan menurun hingga 11.8%.

Menurut Rehn, diperlukan adanya penanganan yang serius secara gradual untuk memerhatikan masalah ini. Sebab, walaupun situasi pasar keuangan telah meningkat secara signifikan dan suku bunga di negara-negara yang dilanda krisis telah diturunkan, hal tersebut masih belum cukup untuk memperbaiki perekonomian secara nyata.

Komisi menyalahkan lemahnya investasi sebagai penyebab yang dapat membuat inflasi akan tetap di bawah target bank sentral dalam dua tahun ke depan. Komisi juga memprediksikan resesi Yunani tahun ini sedikit lebih ringan dari perkiraan sebelumnya, yaitu penurunan sebanyak 4% dibanding prediksi sebelumnya yang memprediksi penurunan sebanyak 4.2%.

139646
Penulis

SFN merupakan hasil kerjasama beberapa personel tim Seputarforex untuk mengulas berita-berita terkini di bidang forex maupun saham.