Dolar AS menjadi primadona pasar forex pada sesi perdagangan Amerika, Kamis (24/7) malam tadi. Para investor bereaksi atas naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS serta data klaim pengangguran yang lebih tinggi daripada ekspektasi.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah pemohon tunjangan pegangguran pada pekan yang berakhir tanggal 19 Juli menyusut sebanyak 19,000 ke angka 284,000 dari total 303,000 pada minggu lalu. Para analis mengekspektasikan klaim pengangguran akan mengalami kenaikan sebesar 5,000 ke 308,000 pada pekan lalu. Dengan demikian, spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat daripada perkiraan pasar pun kembali mencuat.
Obligasi Pemerintah AS melompat lebih dari 2.5% malam tadi setelah beberapa hari berkutat di bawah level psikologis. Lonjakan obligasi pemerintah tersebut membantu menghapus kekecewaan para investor akibat lemahnya data PMI Manufaktur AS yang menurun dari 57.3 menjasu 56.3 dan data penjualan rumah baru yang juga anjlok dari 442,000 menjadi 406,000.
Dolar AS Versus Rival Mayor
EUR/USD hampir mendekati level-level tingi intradaynya di angak 1.3480 sebelum ditutup di kisaran 1.3464. Sedangkan GBP/USD jatuh 26 pip ke angka 1.6987. USD/JPY melejit 16 pip ke 101.79 malam tadi, sebelum melemah pada pagi ini oleh data inflasi Jepang.
Terhadap mata uang-mata uang komoditas, Dolar AS terbilang unggul dengan menggelincirkan Dolar Australia sebanyak 19 pip ke 0.9421, sementara NZD/USD terperosok 14 pip ke 0.8577. Kemarin, Bank Sentral New Zealand mengumumkan kenaikan tingkat suku bunga kembali, dari level 3.25% menjadi 3.5%.
