Indeks harga susu Fonterra asal New Zealand turun sebesar 7.3% dan penurunan seperti ini sudah terjadi sebanyak 7 kali berturut-turut. Jika dilihat lagi, pair NZD/USD baru mulai turun sejak bulan Juni 2014 sementara indeks harga susu sudah mulai turun sejak Maret 2014. Penurunan harga susu kali ini akan berpengaruh besar kepada negara-negara komoditas yang bergerak di sektor olahan susu, terutama New Zealand yang memang dikenal sebagai negara pemasok susu terbesar dunia.
Penurunan indeks harga susu Fonterra ini memang sempat melemahkan Dolar NZ. Buktinya, 15 menit setelah data ini dirilis, NZD/USD turun sebesar 47 pips dari 0.7827 ke 0.7780. Namun sebenarnya, hal ini merupakan kabar buruk bagi RBNZ. Ketika harga susu terlalu murah, permintaan akan meningkat. Dan meningkatnya permintaan akan menjadi hambatan bagi Dolar NZ untuk lebih terdepresiasi.
Padahal Gubernur RBNZ, Graeme Wheeler, sedang berupaya untuk melemahkan mata uang hingga melakukan intervensi. Diketahui, RBNZ (Bank Sentral New Zealand) mentargetkan nilai tukar Dolar NZ terhadap Dolar AS mencapai 0.65. Minggu lalu, Kiwi sempat anjlok sebanyak 0.2 persen terhadap mata uang-mata uang lainnya setelah Wheeler mengatakan bahwa para pembuat kebijakan masih mengekspektasikan depresiasi yang lebih jauh bagi mata uangnya.