Dolar Australia tampak mundur di sesi Asia pada Rabu (20/05) pagi ini setelah survei sentimen konsumen Australia menunjukkan kenaikan yang cukup pesat. Sentimen Konsumen yang disurvei oleh Westpac untuk bulan Mei ini melonjak hingga 6.4 persen ke level 102.4, level tertinggi sejak bulan Januari 2014, 10.1 persen lebih tinggi daripada data pada bulan Mei tahun lalu.
Kepala ekonom Westpac, Bill Evans mengatakan, notulensi pertemuan RBA yang dirilis kemarin menunjukkan bahwa pihak bank sentral masih terus mengandalkan program peningkatan belanja masyarakat (household expenditure) demi mendorong perusahaan-perusahaan untuk berinvestasi, serta terus memperbaiki sektor ketenagakerjaan walauapun tingkat pengangguran Australia sudah menurun dan berada di atas tren pertumbuhan pada tahun 2016. "Skenario seperti ini akan konsisten apabila periode tingkat suku bunga saat ini stabil diperdagangkan," tutur Evans.
Masyarakat Optimis
Sentimen konsumen ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan karena masyarakat merespon outlook perekonomian Australia akan cerah setelah tingkat suku bunga acuan RBA dipotong dan setelah pemerintah Australia memaparkan anggaran mereka yang mencantumkan kabar megejutkan, dimana pajak untuk Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Australia ditiadakan. Survei ini dilakukan terhadap 1,200 orang oleh Westpac dan Melbourne Institute.
"Hasil survei dari survei ini tentunya akan menjadi penyemangat bagi sektor perbankan karena masyarakat kemungngkinan akan terus mengangkat laju pertumbuhan pengeluaran. Pandangan kami, untuk saat ini, kondisi ini akan cukup stabil bertahan dalam waktu yang lama meskipun kondisi pasar tenaga kerja terbilang masih rentan, namun data terbaru kali ini mendorong kepercayaan dan harus dipertahankan." lanjut Evans.
Merespon laporan ini, AUD/USD diperdagangkan pada 0.7907 atau menurun tipis 0.09 persen.