Pair GBP/USD pada perdagangan sesi Eropa hari Jumat ini (27/05) terpantau flat. Saat berita ini ditulis, pair tersebut diperdagangkan pada kisaran level harga 1.465 per dolar AS karena hanya ada sedikit volatilitas selama perdagangan sesi London ini.
Sedangkan pada perdagangan sesi Asia pagi tadi, adapun rilis survei dari Gfk consumer confidence untuk bulan Mei. Data tersebut menunjukkan peningkatan tipis level kepercayaan konsumen (consumer confidence) di Inggris dari sebelumnya -0.3 menjadi -0.1.
Menanggapi rilis data tersebut, Howard Archer selaku Chief UK and European Economist di IHS Global Insight menuturkan, adanya kenaikan pada tingkat kepercayaan konsumen di Inggris untuk bulan Mei merupakan sesuatu yang sangat melegakan karena pada bulan April sebelumnya tingkat tersebut mengalami penurunan dan menyentuh level terendahnya dalam 16 bulan.
Namun, dia menambahkan masih ada kemungkinan jika konsumen-konsumen di Inggris akan tetap bersikap hati-hati dalam pengeluaran mereka ditengah-tengah ketidakpastian jelang referendum keanggotaan Inggris dalam Uni Eropa tanggal 23 Juni mendatang.
Rilis Data GDP Inggris
Disamping itu, pada sisi sebelumnya, Badan Statistik Inggris (ONS) juga merilis data GDP Inggris kuartal I tahun 2016. Laporan ONS tersebut menunjukkan bahwa GDP Inggris kuartal I tetap pada 0.4 persen. Sedangkan GDP secara tahunan melemah tipis menajadi 2.0 persen dari sebelumnya sebesar 2.1 persen. Setelah adanya rilis data itu, Sterling menanjak serta hampir menyentuh level diatas 1.47 per dolar AS, namun kemudian kembali turun di level agak rendah selama perdagangan di sesi Amerika.
Menunggu GDP AS Dan Pidato Janet Yellen
Sementara dari sisi dolar AS, prediksi untuk GDP AS kuartal I adalah meningkat menjadi 0.9 persen dari sebelumnya 0.5 persen. Selain itu, Indeks PCE serta Indeks harga GDP juga akan dirilis. Saat ini para investor juga sedang menunggu pidato Janet Yellen, ketua the Fed untuk mengetahui sinyal dan indikasi lebih lanjut terhadap kapan kenaikan suku bunga di AS akan terjadi.