EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,324.02/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,129.98   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 1 jam lalu, #Saham AS

GBP/USD Mendaki Meski Pasar Masih Sensitif Brexit

Penulis

Untuk pertama kalinya sejak hari Kamis pekan lalu, Poundsterling tampak mencetak perolehan yang sedikit berarti terhadap Dolar AS. Meski demikian, mata uang Inggris tersebut masih sangat jauh dari level yang diraihnya sebelum referendum, tanpa rilis data mayor di sesi perdagangan Asia pagi ini.

Untuk pertama kalinya sejak hari Kamis pekan lalu, Poundsterling tampak mencetak perolehan yang sedikit berarti terhadap Dolar AS. Meski demikian, mata uang Inggris tersebut masih sangat jauh dari level yang diraihnya sebelum referendum. Ditambah lagi, para analis memperkirakan, volatilitas masih akan terdapat di pasar karena implikasi Brexit belum sepenuhnya bisa dilaksanakan.

kaos_brexit

GBP/USD mengumpulkan perolehan 0.79 persen untuk diperdagangkan pada harga 1.3325 di sesi pembukaan perdagangan hari Selasa (28/Juni) ini naik dari level 1.3220 yang tercapai setelah penutupan perdagangan sesi New York kemarin malam. Level GBP/USD saat ini masih sekitar 11 persen lebih rendah daripada level yang tercapai sebelum referendum.

Kondisi ini tepat seperti prediksi Goldman Sachs beberapa hari sebelum referendum, dimana mereka mengatakan Pounds sterling Inggris dapat melorot hingga 11 persen terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya jika Inggris memenangkan suara untuk meninggalkan Uni Eropa pada referendum tanggal 23 Juni.


Pemulihan Masih Rapuh Dan Jauh

Tertahannya "pemenggalan" Poundsterling pada hari ini tampak menerbitkan harapan bagi mata uang berjuluk Cable tersebut, kendati tak bisa dipungkiri, sentimen masih bingung menanggapi perkembangan Brexit, dan segala kemungkinan masih dapat terjadi.

"Kekaleman apapun (yang terjadi di pasar) masih terbilang rapuh karena situasi bisa berubah dengan sangat cepat," kata Joe Rundle, Kepala trading di ETX Capital yang dikutip oleh WBPOnline. "Tingginya level volatilitas pasar diprediksi akan terjadi dalam beberapa hari dan pekan ke depan."

Sedangkan menurut Rodrigo Catril, ahli strategi mata uang di National Australia Bank yang diwawancarai oleh Reuters, USD dan JPY masih mempertahankan status safe-haven mereka. Kurangnya kejelasan tentang bagaimana hubungan antara Inggris dan Eropa di masa depan menunjukkan bahwa penyesuaian Poundsterling masih jauh. Catril menambahkan, pasar masih sensitif dengan Brexit terlebih saat tak adanya rilis data mayor seperti pagi ini. Hasil pertemuan para pejabat anggota Uni Eropa terkait hasil referendum Inggris masih dinantikan.

267615
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.