Poundsterling agak terungkit naik terhadap Dolar AS di hari Jumat (03/07) sore ini setelah data menunjukkan bahwa sektor jasa Inggris berekspansi dalam laju yang lebih cepat dibandingkan dengan ekspektasi pada bulan ini. Meski demikian, perolehan yang dicapai oleh GBP/USD itu masih terganjal oleh masalah krisis utang Yunani yang menunggu hasil referendum bailout utang pada 5 Juli esok.
GBP/USD mencapai angka 1.5639 di pembukaan sesi perdagangan Eropa sore hari ini, level tertinggi dalam satu sesi. Pair tersebut kemudian terkonsolidasi pada posisi 1.5623 atau meningkat 0.10 persen. Volume perdagangan diperkirakan akan kecil akibat liburnya pasar AS untuk merayakan Independence Day besok.
Terganjal Krisis Yunani
Grup riset Markit melaporkan pada hari ini bahwa indeks PMI Jasa Inggris mengalami kenaikan ke posisi 58.5 di bulan Juni, dari bulan sebelumnya di angka 56.5. Kenaikan kali ini mematahkan ekspektasi yang memperkirakan sektor jasa Inggris akan mencapai 57.4. (Baca juga: Data Ekonomi Inggris Memuaskan)
Meski demikian, kenaikan tersebut diperkirakan hanya akan terbatas mengingat PM Yunani yang mendesak warganya agar menyuarakan "NO" dalam referendum mendatang. Suara "Tidak" atau "No" tersebut berarti menolak persyaratan yang diajukan oleh para kreditor untuk memberikan bailout. PM Yunani, Alexis Tsipras, yang baru saja menjabat sebagai PM Yunani pada Januari 2015 ini bahkan siap mempertaruhkan jabatannya apabila ternyata, rakyat Yunani lebih memilih untuk kembali austerity demi mendapatkan dana bailout dari kreditor-kreditor Uni Eropa.